kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bank of India dapat suntikan dana Rp 500 miliar


Senin, 19 September 2016 / 19:30 WIB
Bank of India dapat suntikan dana Rp 500 miliar


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bank of India Indonesia Tbk telah mendapatkan suntikan dana segar dari induk perusahaan sebesar Rp 500 miliar. Seluruh suntikan dana tersebut masuk ke dalam modal inti perseroan.

Sehingga pada posisi laporan keuangan September 2016, bank berkode BSWD di Bursa Efek Indonesia ini mempunyai modal inti sebesar Rp 1,1 triliun atau masuk BUKU II. “Pada kuartal IV 2016 masih berpotensi mendapatkan suntikan dari pemegang saham minoritas yaitu Rp 170 miliar,” ujar Ferry Koswara, Direktur Operasional Bank of India Indonesia, Senin (19/9).

Ferry mengatakan, suntikan dana segar ini merupakan komitmen induk untuk menghadapi skenario terburuk yang dihadapi oleh bank. Dengan adanya suntikan modal dari pemegang saham ini, diharapkan berefek positif terhadap kinerja bank.

Direktur Kepatuhan Bank of India Indonesia Primasura Pandu Dwipanata mengatakan, dengan suntikan ini diharapkan kondisi bank pada awal tahun depan bisa lebih bagus. “Dengan adanya suntikan dana ini, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) kami sampai akhir tahun diprediksi akan diatas 30%,” ujar Prima.

Dengan adanya tambahan modal ini, menurut Prima, Bank of India Indonesia juga berhasil mempertahankan status devisa yang dimiliki. Seperti diketahui, OJK akan mencabut status bank devisa beberapa bank jika tidak melakukan penambahan modal di atas Rp 1 triliun sampai akhir tahun ini.

Selain itu, Prima mengatakan dengan adanya tambahan modal ini, beberapa kredit macet dan pencadangan akan terbantuk. Berdasarkan Rancangan Bisnis Bank (RBB) Bank of India Indonesia 2016, bank masih belum optimis kinerja akan membaik.

Hal ini ditunjukkan dengan perkiraan kredit sampai akhir tahun yang akan mengalami penurunan 19,27% year on year (yoy) menjadi Rp 2,9 triliun. Sedangkan DPK diperkirakan turun 17,73% yoy menjadi Rp 3,6 triliun. Dari sisi NPL sampai akhir tahun diperkirakan masih naik 110 bps yoy menjadi 10%.

Namun dengan adanya suntikan modal diharapkan modal inti bank bisa meningkat 36,05% yoy menjadi Rp 1,2 triliun, dan CAR bisa naik menjadi 35% dari sebelumnya 23%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×