kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.113   0,00   0,00%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Bank of Tokyo bidik pertumbuhan kredit konservatif


Selasa, 10 Juni 2014 / 20:19 WIB
Bank of Tokyo bidik pertumbuhan kredit konservatif
ILUSTRASI. Menteri ESDM Arifin Tasrif tetap menegaskan komitmen pemerintah dalam menjalankan amanat Undang-Undang No 3 Tahun 2020. KONTAN/Baihaki/29/6/2011


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Limited membidik pertumbuhan penyaluran kredit di level konservatif di tahun ini. Otoritas Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, pertumbuhan kredit ideal berjalan 15% sampai dengan akhir tahun 2014 ini.

Bank asal Negeri Sakura, Jepang ini memastikan tidak akan menggenjot kencang ekspansi kredit tahun ini. Padahal, Bank of Tokyo tahun lalu mengucurkan pertumbuhan kredit mencapai 20%.

Departemen Head Market Sales and Trading Bank of Tokyo, Budi Mulyono mengungkapkan, kondisi rasio simpanan terhadap pembiayaan atau loan to deposit ratio (LDR) yang pada Maret 2014 telah mencapai 92%, dinilai tidak memiliki ruang yang luas untuk melakukan ekspasi lebih jauh.

"Dengan kondisi yang ada saat ini, otomatis kami menyesuaikan," ujar Budi di Jakarta, Selasa (10/6).

Menurut Budi, sampai dengan kuartal I-2014, pertumbuhan kredit Bank of Tokyo mencapai 15% secara tahunan atau year on year dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 lalu. Budi menyebutkan,  penyaluran kredit yang didominasi oleh pinjaman valuta asing ini telah mencapai Rp 8 triliun-Rp 10 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×