kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bank Permata targetkan kredit ritel tumbuh 5% sepanjang 2021


Senin, 06 September 2021 / 12:27 WIB
Bank Permata targetkan kredit ritel tumbuh 5% sepanjang 2021
ILUSTRASI. Model Branch PermataBank pertama di Menara Astra merupakan bukti transformasi PermataBank ke digital banking dengan menggabungkan pengalaman seamless offline dan online bagi nasabah.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk mengakui pengetatan akibat PPKM telah membuat kontraksi kredit konsumer per Juli 2021. Direktur Bank Permata Djumariah Tenteram bilang kondisi tersebut tidak berlarut lantaran bisnis konsumer kembali menggeliat mulai pada Agustus 2021. 

“Harapannya dengan pelonggaran yang terus dilakukan, kita lihat tren peningkatan kredit masih akan berlanjut sampai akhir tahun. Target bisnis ritel tahun ini sekitar 5% untuk kredit konsumer dan UMKM. Sebenarnya pada kuartal kedua, volume kredit meningkat 35% untuk kredit ritel dan UMKM,” ujar Djumariah pekan lalu. 

Ia melihat, permintaan kredit UMKM masih saat terjadinya pengetatan mobilitas. Namun untuk kredit konsumer seperti kredit tanpa agunan (KTA) dan KPR masih mampu tumbuh optimal.

“KPR tahun ini, kita harapkan bisa tumbuh 22% hingga 23%. Sedangkan personal loan (KTA) kita harapkan bisa tumbuh optimal karena kita bisa bantu cash flow bagi pengusaha kecil. Dua produk ini masih bisa diandalkan hingga akhir tahun,” paparnya. 

Baca Juga: Prospek positif, Pefindo tegaskan peringkat Danareksa menjadi idA

Memang, kredit konsumsi masih jadi andalan perbankan di tengah pandemi. Bank Indonesia (BI) menyebut kredit konsumsi terakselerasi dari 1,9% year on year (yoy) di Juni 2021, meningkat 2,3% yoy menjadi Rp 1.662,0 triliun per Juli 2021. 

“Peningkatan tersebut disebabkan oleh perbaikan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit multiguna. Penyaluran kredit sektor properti pada Juli 2021 tumbuh 4,9% yoy, melambat dibandingkan Juni 2021 tumbuh 5,3% yoy terutama pada kredit konstruksi dan kredit real estate,” mengutip Analisis Uang Beredar BI pada Minggu (5/9).

Kredit konstruksi melambat dari 5,3% yoy menjadi 4,6% yoy pada Juli 2021. Terutama pada kredit untuk konstruksi perumahan sederhana di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Sementara itu, kredit real estate tercatat tumbuh negatif sebesar -1,6% yoy, lebih dalam dibandingkan Juni 2021 sebesar -0,5% yoy. Hal ini terutama terjadi pada kredit real estate gedung perbelanjaan seperti Mall dan Plaza di DKI Jakarta dan Sulawesi Utara. 

Di sisi lain, KPR ataupun kredit pemilikan apartemen (KPA) kembali mengalami peningkatan dari Rp 7.2% yoy pada Juni 2021 menjadi 7,4% yoy pada Juli 2021, terutama didorong oleh peningkatan KPR dengan tipe di atas 70.

Selanjutnya: CIMB Niaga berhasil catatkan pertumbuhan kredit konsumsi hingga 6% hingga Juli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×