Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. The Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuan mereka untuk waktu ke depan. Melihat kondisi tren tersebut Bank Raya sebagai Bank Digital masih perlu mengantisipasi tren suku bunga yang masih cukup tinggi ini
Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan sinyal suku bunga yang masih ditahan dalam kondisi saat ini lebih banyak mempengaruhi di level makro.
“Perbankan sendiri sudah menyesuaikan sejak BI7DRR meningkat dari beberapa periode terakhir. Sehingga bank juga masih bisa meningkatkan produktivitasnya terutama pada sektor-sektor yang lebih stabil,” ujar Ida.
Menuru Ida, Bank Raya sudah melakukan review suku bunga secara berkala sesuai dengan ketentuan & kebijakan pemerintah serta kondisi pasar. Menurut Ida mereka sadar bahwa mengoptimalkan Net Interest Margin (NIM) setelah tekanan beberapa saat dari kondisi ekonomi yang dipengaruhi kondisi geopolitik, inflasi hingga kenaikan suku bunga.
Baca Juga: Allo Bank Sebut Penahanan Suku Bunga The Fed Tak Berpengaruh Signifikan Bagi Kinerja
“Kami berharap profitabilitas di tahun 2024 diproyeksikan dapat tumbuh secara berkelanjutan, hal tersebut sejalan dengan peningkatan fitur Bank Raya serta optimalisasi bisnis BRI Group dan ekosistem digital yang dimiliki Bank Raya,” tambah Ida.
Adapun serangkaian inovasi yang diupayakan oleh Bank Raya di antaranya memaksimalkan fitur produk digital Bank Raya. Di samping itu mereka juga terus memperluas jangkauan akses produk mereka melalui BRI Group.
“Kami dipercaya untuk dapat mengoptimalkan ekosistem BRI Group yang tersebar di seluruh Indonesia demi menjangkau lebih banyak potensial nasabah,” ucap Ida.
Sebagai informasi, per Februari 2024 Bank Raya membukukan kredit bank mencapai Rp 6,49 triliun. Nilai tersebut turun 10,8% secara tahunan dengan total DPK mencapai Rp 8,06 triliun.
Baca Juga: Perbankan Syariah Mencuil Berkah Pembiayaan Emas yang Kian Melejit
Nilai itu juga turun 13,4% secara YoY. Adapun bunga bersih Bank Raya mencapai Rp 90,93 miliar atau naik 16,1% YoY. Serta laba bersihnya mencapai Rp 5,87 miliar, meningkat 113% secara tahunan.
Di 2024 ini, Ida menyebut Bank Raya akan lebih tangguh dan tumbuh sehat dan berupaya memaksimalkan komitmen pertumbuhan bisnis jangka panjang dengan pengembangan bisnis digital mereka, tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News