Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Sahabat Sampoerna mencatatkan laba sebesar Rp 28,43 miliar di kuartal III-2016. Perolehan laba selama sembilan bulan tahun 2016 ini mengalami penurunan 27,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ini utamanya disebabkan karena beban operasional yang mengalami kenaikan 57% yoy atau lebih tinggi dari kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 37,4% yoy. Tercatat laba operasional bank milik PT Samporna Investama ini juga mengalami penurunan 21,5% yoy sampai kuartal III 2016.
“Sampai kuartal III-2016 bank masih mencatatkan tren kinerja yang positif ditengah perlambatan ekonomi,” ujar Ali Rukmijah, Direktur Utama Bank Sampoena, dalam keterangan tertulis, Minggu (6/11).
Dari sisi intermediasi, kredit yang telah disalurkan Bank Sampoerna sampai September 2016 tercatat naik 30,6% yoy menjadi Rp 5,54 triliun. Seiring dengan kenaikan penyaluran kredit ini NPL gross bank juga mengalami kenaikan dari 2,63% menjadi 3,78%.
Ke depan Bank Sampoerna berkomitmen meningkatkan dana murah. Sampai kuartal III 2016 tercatat DPK mengalami kenaikan cukup tinggi yaitu 29,3% yoy menjadi Rp 5,74 triliun. Kenaikan DPK ini utamanya disumbang dari kenaikan tabungan sebesar 62,7% yoy. Tercatat CASA menyumbang sebesar 12% dari total DPK Bank Sampoerna.
Untuk meningkatkan DPK, bank akan memanfaatkan program laku pandai dengan produk Tasaku (Tabungan Sampoena Alfamartku) yang merupakan kerjasama bank dengan Alfa Group. Sampai Oktober 2016, program laku pandai bank Sampoerna telah melayani 7000 nasabah melalui 35 gerai Alfamart dan Alfamidi di Surabaya dan Sidoarjo.
“Diharapkan program laku pandai ini bisa menjaring 20.000 nasabah sampai akhir tahun,” ujar Direktur UKM, Funding FI dan Jaringan Kantor Bank Sampoerna, Ong Tek Tjan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
