kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bank Sulselbar dorong pertumbuhan kredit hingga 9% sampai akhir tahun 2021


Rabu, 11 Agustus 2021 / 19:40 WIB
Bank Sulselbar dorong pertumbuhan kredit hingga 9% sampai akhir tahun 2021
ILUSTRASI. Karyawan Bank memperlihatkan kartu debit berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di Bank Sulselbar jalan Ratulangi Makassar, Selasa (14/8/2018). (Tribun Timur/Muhammad Abdiwan)


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, atau Bank Sulselbar, mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 42,4% pada semester pertama tahun 2021. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020, menjadi sebesar Rp 373,21 miliar dari sebelumnya Rp 262,02 miliar.

Pertumbuhan tersebut salah satunya ditopang oleh penyaluran kredit, yang pada semester I 2021 Bank Sulselbar tercatat menyalurkan kredit senilai Rp 19,33 triliun atau tumbuh 7% year to date (ytd). Direktur Utama Bank Sulselbar, Amri Mauraga menguraikan, Bank Sulselbar memiliki captive market yang sangat besar di segmen kredit konsumtif dan merupakan penopang utama dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. 

“Di mana dengan meningkatnya kredit konsumtif, maka secara tidak langsung akan menggerakkan perekonomian khususnya di sektor riil,” tambahnya.

Baca Juga: Sempurnakan ketentuan pasar uang, berikut penjelasan Bank Indonesia (BI)

“Proyeksi pertumbuhan target hingga akhir 2021 diprediksi akan mengalami tren peningkatan yang positif dibandingkan tahun lalu. Tahun 2020 Bank Sulselbar mengalami pertumbuhan sebesar 6% yoy, sedangkan untuk tahun 2021 diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan sebesar 8-9% yoy dari tahun 2020,” ujar Amri kepada KONTAN, Selasa (10/8).

Target pertumbuhan kredit terbesar diproyeksikan akan berada di segmen kredit produktif (Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja), dengan proyeksi pertumbuhan kredit produktif sebesar 17,5% dari tahun 2020. Sedangkan untuk kredit konsumtif ditargetkan tumbuh sebesar 5,5%. Amri bilang, sehingga secara total portofolio kredit ditargetkan tetap mengalami tren positif pertumbuhan di angka 8-9%.

Strategi yang dilakukan Bank Sulselbar untuk mendongkrak penyaluran kredit adalah dengan melakukan penurunan suku bunga kredit, baik untuk kredit produktif maupun kredit konsumtif. Bank Sulselbar juga meningkatkan penyaluran kredit ke segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM), dengan menjalin kerjasama dan pola kemitraan dengan beberapa pihak.

“Bank Sulselbar telah memiliki sentra UMKM yang salah satu fungsi dan tujuannya adalah turut berperan serta dalam peningkatan capacity building dari para pelaku UMKM, sehingga dapat meningkatkan baik dari segi kualitas maupun dari sisi produktivitasnya agar dapat meningkatkan daya saing UMKM. Bank Sulselbar akan membentuk lima kantor cabang khusus untuk UMKM,” jelas Amri.

Baca Juga: Pendapatan non bunga perbankan melesat, ini penopangnya

Amri juga menjelaskan bahwa Bank Sulselbar bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) telah melakukan klasterisasi sampai tingkat kabupaten/kota, untuk memudahkan perbankan dalam hal pemenuhan kebutuhan permodalan bagi para pelaku UMKM. Bank Sulselbar juga bekerjasama dengan fintech untuk percepatan penyaluran kredit kepada pelaku UMKM.

“Bank Sulselbar mengembangkan aplikasi digital lending untuk memudahkan akses para calon nasabah untuk mendapatkan fasilitas kredit yang dimiliki oleh Bank Sulselbar. Selain itu, juga menyalurkan bantuan permodalan yang bersumber dari dana CSR, pemberian bantuan permodalan ini ditujukan untuk mengedukasi para pelaku UMKM, khususnya dalam rangka memutus mata rantai rentenir dan untuk tahap awal ini akan diprioritaskan ke sektor unggulan daerah,” tutupnya.

Sekadar informasi, data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) menyatakan, laba bank pembangunan daerah (BPD) tercatat di angka Rp 5,48 triliun per Mei 2021 yang mengindikasikan pertumbuhan sebesar 12,08% secara year on year (yoy). Sementara itu, di periode yang sama laba bank umum justru turun 1,87% yoy. Laba bank persero tercatat naik 3,31% yoy, bank swasta nasional tumbuh 4,07% yoy, dan bank asing turun 66,34% yoy. 

Selanjutnya: Piutang pembiayaan sejumlah multifinance terkerek permintaan kredit mobil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×