Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dari sektor perbankan tampaknya akan marak tahun ini. Pasalnya, bank umum wajib memiliki modal inti minimal Rp 2 triliun hingga akhir 2021 sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara jumlah bank yang masih dalam kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II masih banyak.
Di samping itu, banyak pula bank daerah yang sudah punya modal inti di atas Rp 2 triliun ingin melantai di bursa saham untuk memperbesar kapasitas ekspansinya ke depan. Bahkan beberapa di antaranya merencanakan IPO tersebut tahun 2020 namun terpaksa mundur karena kondisi pasar yang tidak mendukung. Tahun ini, rencana tersebut kembali dipersiapkan.
Salah satunya PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut). Bank ini sudah merencanakan IPO sejak tahun 2020 namun prosesnya ditunda ke tahun ini akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kejar modal inti Rp 2 triliun, Bank Fama akan lanjutkan rencana IPO yang tertunda
Syahdan Ridwan, Sekretaris Perusahaan Bank Sumut mengatakan, proses awal IPO tersebut sudah masuk dalam rencana bisnis bank (RBB) perseroan tahun 2021. Bank Sumut berencana melepas saham sekitar 20%.
"Untuk target dana yang dibidik masih akan menunggu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham/RUPS," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (19/1).
Saat ini Bank Sumut tengah melakukan proses pemilihan advisory untuk mendampingi perseroan dalam melaksanakan IPO tersebut. Setelah penunjukan selesai, lanjut Syahdan, pihaknya akan melaksanakan sosialisasi kepada calon investor.
Per kuartal III-2020, Bank Sumut tercatat memiliki modal inti sebesar Rp 3,32 triliun. Adapun pemegang saham bank ini terdiri dari Pemerintah Provinsi Sumatra Utara 47,13%, selebihnya dimiliki oleh pemerintah kabupaten/kota yang ada di Sumatra Utara.
Selanjutnya: PT Bank Net Indonesia Syariah Mengincar Dana Publik Rp 525 Miliar dari Bursa Efek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News