kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Syariah hindari sektor pembiayaan berisiko


Selasa, 06 Juni 2017 / 17:22 WIB
Bank Syariah hindari sektor pembiayaan berisiko


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Beberapa bank syariah menghindari beberapa sektor yang berisiko tinggi terkena pembiayaan bermasalah atau non performing finance (NPF). Beberapa sektor ini sampai kuartal 1 2017 masih mencatat rasio NPF yang tinggi.

Berdasarkan data statistik perbankan syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tercatat ada empat sektor yang mempunyai NPF cukup tinggi yakni pertambangan, real estate, perantara keuangan dan kelistrikan.

Empat sektor ini mempunyai rasio kredit macet melebihi 5%. Bahkan untuk sektor pertambangan dan real estate mempunyai rasio NPF masing-masing 10,03% dan 9,02%. Sedangkan untuk sektor perantara keuangan dan kelistrikan sebesar masing-masing 7,28% dan 6,68%.

Jika dibandingkan perode yang sama dua tahun terakhir, empat sektor ini relatif mengalami tren kenaikan NPF. Beberapa bankir mengaku sampai kuatal I 2017 memang mempunyai eksposure di empat sektor di atas.

Choirul Anwar, Direktur Financing Risk and Recovery BSM mengatakan, pihaknya saat ini memang mempunyai eksposure di empat sektor tersebut. “Namun NPF disektor real estate dan perantara keuangan masih terkendali di bawah 3%,” ujar Choirul kepada KONTAN, Selasa (6/6).

Sampai kuartal II 2017, Choirul memproyeksi NPF akan sedikit membaik dibandingkan kuartal I 2017. Sebagai gambaran, NPF BSM sampai kuartal I 2017 sebesar 4,91%.

Untuk menurunkan NPF beberapa bankir sudah menyiapkan strategi. John Kosasih, Presiden Direktur BCA Syariah mengatakan, bank akan melakukan peningkatan manajemen risiko dari pemberian pembiayaan, pengelolaan dan penyelesaian. “Alhamdulliah NPF kami tercatat di angka 0,48% sampai kuartal I 2017,” ujar John kepada KONTAN, Selasa (6/6).

BSM juga sudah menyiapkan startegi untuk menurunkan NPF secara umum yaitu dengan upaya penagihan, restrukturisasi dan penjualan agunan. Selain itu bank juga mengupayakan pembiayaan yang baru dicatat mempunyai kualitas yang baik dan tidak jatuh ke NPF.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×