kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank syariah pasang target laba rendah


Selasa, 11 November 2014 / 10:10 WIB
Bank syariah pasang target laba rendah
ILUSTRASI. OJK berwacana untuk merevisi batas maksimal pinjaman di fintech lending.


Reporter: Adhitya Himawan, Issa Almawadi, Nina Dwiantika | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Roda ekonomi Tanah Air yang berputar pelan menciutkan nyali bank syariah mematok laba tinggi. Faktor lain yang turut menghadang pertumbuhan laba adalah tren kenaikan biaya dana. Agus Handaya, Direktur Keuangan Bank Syariah Mandiri (BSM) pesimistis pertumbuhan laba di kuartal IV tahun ini bakal membaik.

Sebabnya, biaya dana tinggi masih dialami BSM demi mengamankan likuiditas. "Mungkin laba akan flat atau masih turun," ujar Agus kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Strategi BSM mempertahankan laba adalah mendongkrak pendapatan komisi (fee based income) melalui layanan cash management dan uang elektronik (e-money).  

Per September 2014, laba BSM Rp 276,65 miliar, susut 41,74% dibandingkan periode sama pada tahun 2013. "Laba turun karena beban bagi hasil meningkat, tandas Agus. Hendiarto, Direktur Keuangan dan Operasional Bank Muamalat mengatakan, biaya dana masih membayangi kinerja Bank Muamalat hingga akhir tahun nanti.

Namun, aturan pembatasan bunga deposito maksimal (capping) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 1 Oktober 2014 lalu, bakal meringankan biaya dana. "Kami juga akan terus meningkatkan dana murah untuk menekan biaya dana," ujar Hendiarto. 

Mengutip laporan keuangan, laba Bank Muamalat turun 92,83% dari Rp 585,11 miliar menjadi hanya Rp 41,93 miliar per akhir kuartal III tahun ini. Sementara, pembiayaan mencapai Rp 21,22 triliun, tumbuh  sekitar 41,18% dibandingkan tahun lalu. 

BNI Syariah lebih optimistis. Anak usaha Bank BNI ini berani mematok laba bersih tumbuh 15% pada penghujung tahun 2014 nanti. "Agar target ini tercapai, kami menargetkan pembiayaan tahun ini tumbuh 25%," kata Imam Teguh Saptono, Direktur Bisnis BNI Syariah. Demi menggenjot kucuran pembiayaan, BNI Syariah menerapkan model front loading.

Yakni, ekspansi agresif pada awal tahun, terutama pada segmen pembiayaan perumahan (KPR), mikro dan komersial. BNI Syariah membidik laba bersih mencapai Rp 135 miliar hingga akhir tahun ini. Sepanjang semester I-2014, laba BNI Syariah naik 22,2% menjadi Rp 66,5 miliar. BNI Syariah memupuk laba dengan menggenjot pembiayaan ritel. Pembiayaan ditargetkan Rp 14,5 triliun pada akhir tahun.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×