Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kendati Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadi deflasi pada bulan Oktober 2015 sebesar 0,08%, bankir pesimis Bank Indonesia (BI) akan menggunting suku bunga acuan atawa BI rate. Selama satu tahun belakangan ini, BI rate betah bertengger pada level 7,5%.
Salah satunya diungkapkan Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk. Menurut dia, untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, kelihatannya suku bunga acuan akan dipertahankan pada level saat ini.
"Kelihatannya BI rate akan dipertahankan. Dampaknya sendiri masih positif bagi BCA, dalam arti permintaan kredit naik sesuai target kami, yaitu 10% sampai akhir tahun nanti," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (3/11).
Sampai kuartal ketiga ini, kredit yang disalurkan BCA sendiri tercatat tumbuh 10,3%, yakni dari Rp 330,6 triliun pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi sebesar Rp 364,8 triliun. Kinerja kinclong kredit tersebut terutama berasal dari sektor korporasi, konsumer dan UKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News