Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berupaya mendorong pertumbuhan volume ekspor Indonesia melalui penyaluran kredit. Untuk merealisasi hal tersebut, BNI Hong Kong dan Surya Trading Ltd menandatangani perjanjian kredit di Hong Kong pada Kamis (20/8).
Penandatanganan tersebut turut disaksikan Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong dan Makau, Ricky Suhendar.
Pemimpin Kantor Cabang BNI Hong Kong Wan Andi Aryadi mengatakan, pembiayaan kepada Surya Trading Ltd merupakan bentuk nyata BNI untuk mendampingi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia agar bisa go global, khususnya memasuki pasar Hong Kong.
Baca Juga: Wow kini nasabah Bank BNI bisa transfer uang hanya lewat suara saja
“Barang-barang yang diimpor Surya Trading Ltd adalah barang kebutuhan sehari-hari seperti food and beverage produksi UMKM Indonesia. Melalui delapan toko yang dimilikinya dan 80 toko afiliasi, Surya Trading Ltd tentu bisa menyasar lebih dari 170 ribu pekerja migran Indonesia yang ada di Hong Kong. Ke depannya, BNI akan mendorong lebih banyak UMKM, khususnya mitra BNI, mengirimkan barang-barangnya ke Hong Kong,” kata dia dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (22/8).
Andi menambahkan, melalui Surya Trading Ltd, barang-barang tersebut akan didistribusikan ke seputar Hong Kong. Kualitas barang yang didistribusikan akan terus ditingkatkan sehingga tidak hanya menyasar pekerja migran Indonesia, tapi juga penduduk Hong Kong dan Tiongkok.
Ricky Suhendar menambahkan, “Konsulat Jenderal RI Hong Kong bersama BNI Hong Kong terus berupaya meningkatkan volume ekspor barang dari Indonesia. Pemberian kredit kepada Surya Trading Ltd ini adalah salah satu realisasinya. Proses pendekatannya dilakukan bersama-sama oleh Konsul Perdagangan dengan BNI Hong Kong.”
Pemilik Surya Trading Ltd Alex Chu mengungkapkan, komitmennya untuk terus mengimpor produk dari Indonesia dan menjualnya di Hong Kong. BNI Hong Kong memberikan kredit sebesar HK$ 2 juta berupa modal kerja dan fasilitas trading.
Fasilitas kredit tersebut akan mempermudahnya melakukan pembelian barang. Supplier cenderung meminta pembayaran di muka sebelum pengiriman barang, sehingga ia membutuhkan modal yang cukup besar.
Baca Juga: Membandingkan kinerja BBNI, BBRI dan BMRI
“Saya juga siap membantu jika ada UMKM nasabah BNI yang ingin mencoba memasuki pasar Hong Kong,” ujarnya.
Grup usaha perusahaan ini yang bernama Fast Access Corp Ltd juga memiliki usaha agen pengiriman uang ke Indonesia yang telah bekerja sama dengan BNI. Fast Access memanfaatkan 88 toko outlet-nya untuk menarik pekerja migran Indonesia (PMI) melakukan pengiriman uang.
Saat ini, telah ada 30.000 ribu PMI yang terdaftar sebagai nasabahnya, yang volume kiriman uangnya rata-rata per bulan mencapai HK$ 70 juta atau sekitar Rp 130 miliar. Melalui kerja sama ini, diharapkan kenyamanan dan keamanan nasabahnya makin bertambah, sehingga makin banyak PMI yang bisa dilayani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News