Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah pemain dana pensiun terus mengalami penurunan. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2020 pemain dana peniun hanya 219 pelaku usaha. Sementara di periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai 227 pelaku.
Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi menyebutkan, penurunan itu dikarenakan tak sedikit dari jumlah pemain yang membubarkan diri.
Baca Juga: Jamkrindo jamin dana bergulir yang disalurkan LPDB-KUMKM
Ia bilang, penyebab utamanya karena keuangan pemain dana pensiun turut tersendat, sehingga pendiri tak lagi mampu mengeluarkan iuran peserta. Oleh sebabnya, seiring waktu jumlahnya pun ikut tergerus.
“Untuk proyeksi ke depan, Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) pasti jumlahnya cenderung menurun. Sebab, ada pemain yang bubar dan ada pula yang bergabung dengan pemain lain,” ujar Bambang kepada Kontan.co.id Senin, (10/8).
Lanjut ia, terkait dana investasi pun, terjadi penurunan. Hanya saja, jumlahnya tak signifikan. Bambang memproyeksi, ke depan investasi dana pensiun akan tumbuh 5% sampai 7%.
Namun pada aset dana pensiun, diperkirakan tumbuh di bawah 4% sampai 6%. Bambang menyebutkan, faktor tersebut dikarenakan banyaknya manfaat pensiun yang jatuh tempo harus dibayar.
Baca Juga: PSBB diperlonggar, transaksi kartu kredit ikut membesar
“Sampai saat ini, tercatat ada 153 dana pensiun PPMP. Ke depan, di prediksi jumlahnya akan menurun, diikuti dengan aset investasi dana pensiun,” pungkasnya.
Asal tahu saja, dibandingkan Juni tahun lalu, jumlah pemain dana pensiun turun signifikan. Pasalnya, di periode yang sama tahun lalu jumlah dana pensiun sebanyak 227 pemain. Adapun jumlah DPPK PMPMP sebanyak 162 pemain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
