kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Baru kelar IPO, Bank Bisnis (BBSI) siap gelar rights issue di Desember 2020


Selasa, 08 September 2020 / 11:50 WIB
Baru kelar IPO, Bank Bisnis (BBSI) siap gelar rights issue di Desember 2020
ILUSTRASI. Pelayanan nasabahBank Bisnis Internasional


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) akan kembali melakukan penambahan modal usai resmi melantai di  Bursa Efek Indonesia pada Senin (7/9).

Rencananya, perbankan ini mau melakukan penambahan modal melalui penerbitan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue

Penambahan modal dilakukan untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No.12/POJK.03/2020 terkait ketentuan modal inti minimum bank umum. Dalam aturan itu, minimum modal inti bank harus Rp 3 triliun pada akhir 2022. 

Nah itu bisa dipenuhi secara bertahap dimana di akhir 2020 sudah harus mencapai Rp 1 triliun.

Baca Juga: Dorong transaksi non tunai, Visa teken kerjasama dengan ALTO

Asal tahu saja, per Juni 2020, modal inti Bank Bisnis baru Rp 508,53 miliar. Sedangkan dari aksi Initial Public Offering (IPO) yang digelar kemarin, bank ini hanya meraup dana Rp 189,49 miliar. Artinya, perusahaan masih membutuhkan tambahan modal sekitar Rp 300 miliaran guna memenuhi aturan OJK tersebut.

"Sesuai penjelasan dalam prospektus,  kami berencana akan melakukan penambahan modal dengan HMETD yang kemungkinan akan dilakukan pada Desember, sambil melihat perkembangan yang terjadi dalam beberapa bulan ke depan," kata Paulus pada Kontan.co.id, Selasa (8/9).

Tahun depan, Bank Bisnis akan mulai mengembangkan digitalisasi layanan perbankan. Sesuai dengan prospektus yang diterbitkan perseroan, salaha satu penggunaan dana IPO diperuntukkan untuk pengembangan sistem teknologi informasi.

Pengembangan itu baru dimulai tahun 2021 karena saat ini perseroan masih dalam kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I dimana kegiatan bisnisnya terbatas hanya sebagai bank konvensional pada umumnya. 

Baca Juga: Mantap, survei bank asing di Jepang, BNI naik peringkat

"Setelah kami memenuhi modal inti Rp 1 triliun maka kami otomatis bisa masuk  kelompok BUKU 2. Itu artinya kami akan diizinkan mengembangkan sistem teknologi informasi yang mudah-mudahan bisa mencapai digitalisasi sistem sehingga memudahkan pelayanan ke para nasabah kami," pungkas Paulus.

Selanjutnya: Melantai di BEI, ini target Bank Bisnis Internasional (BBSI) selanjutnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×