kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Batavia Finance tetap optimis mencapai target


Jumat, 26 April 2013 / 18:35 WIB
ILUSTRASI. China Huarong Asset Management berupaya meningkatkan profil kredit dan kembali fokus pada pinjaman macet utama.


Reporter: Christika Angelita Toar | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kenaikan harga BBM untuk plat kendaraan hitam, PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) melihat efek dari kenaikan tersebut akan juga berpengaruh dalam memperoleh laba. Di mana pihak BPFI tahun ini menargetkan perolehan Laba Bersih sebesar Rp 37,5 miliar.

Kenaikan harga BBM ini menurut Indah Mulyawan, Direktur (Tidak Terafiliasi) Akuntansi dan Keuangan BPFI, bahwa masih belum mengetahui kenaikan harga BBM tersebut akan berpengaruh kepada persero atau tidak. “Kalau BBM naik maka harus dievaluasi lagi,” jelas Mulyawan usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini (26/4) di Galeri Bursa Efek Indonesia (BEI).

Evaluasi yang akan dilakukan oleh perseroan berupa bagaimana cara-cara agar target laba bersih perseroan dapat tercapai. Mulyawan menjelaskan salah satu cara yang dilakukan persero adalah pembukaan kantor cabang. “Kami tetap optimistis untuk mencapai target.” katanya. “Dengan pembukaan kantor cabang kami dapat melakukan penetrasi pasar,” jelasnya.

Tahun ini, BPFI akan membuka 8 kantor cabang baru di Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan. Untuk kuartal pertama ada 2 kantor cabang yang dibuka, pertama di Sintang, Kalimantan yang telah dibuka pada awal April. Kedua di Tegal, Jawa Tengah yang akan dibuka pada pertengahan Mei mendatang. Pada semester pertama selain di kedua tempat yang telah disebutkan, BPFI akan membuka cabangnya di Berau (Kalimantan Timur) dan Sampit (Kalimantan Tengah).

Pembukaan kantor cabang ini, Mulyawan mengatakan investasi yang diberikan sebanyak Rp 6 miliar. “Kalau buka kantor cabangnya sewa maka sekitar 6 miliar, tapi kalau beli gedung mungkin bisa lebih,” jelasnya. Ia pun menambahkan bahwa BPFI tidak mengharapkan kontribusi yang banyak dari kantor cabang tersebut. “Yang penting balik modal dululah.” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×