Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sejumlah bank berupaya mendongkrak kinerja anak usahanya. Salah satu cara agar kinerja anak usaha melesat, perbankan menyuntikkan tambahan permodalan.
Bank berharap dengan suntikan modal baru ini, bisnis anak usaha menjadi semakin kuat dan kinerja meningkat. Dana segar dari induk usaha tersebut digunakan untuk menggenjot ekspansi.
Ada beberapa bank yang sudah menyiapkan dana khusus untuk anak usahanya tersebut. Salah satunya PT Bank Central Asia Tbk (BCA). "Kami menyiapkan dana Rp 4 triliun untuk kebutuhan anak usaha," kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank Central Asia kepada KONTAN pada akhir pekan lalu.
Namun, bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum tersebut tidak menyebutkan nama anak usaha yang akan disuntik modal segar.
Yang jelas, Jahja mengatakan, pihaknya akan memberikan modal ke anak usaha secara fleksibel sesuai kebutuhan. BCA memiliki sejumlah anak usaha antara lain BCA Finance, BCA Finance Limited di Hong Kong, BCA Syariah, CS Finance, BCA Sekuritas, BCA Insurance, dan BCA Life.
Selain untuk suntikan modal ke anak usaha, bank swasta nasional terbesar ini juga menganggarkan dana segar untuk akuisisi bank. BCA berencana mencaplok dua bank kecil yang masuk kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) I.
Tak mau ketinggalan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga akan menggelontorkan dana tambahan modal kepada anak usahanya. Rico Rizal Budidarmo, Direktur Keuangan BNI mengatakan, bank ini akan mendukung peningkatan bisnis anak-anak usaha di tahun ini.
"Kami telah menyediakan dana sebesar Rp 4 triliun untuk anak usaha di tahun 2017," kata Rico.
Dari jumlah itu, Rico memaparkan, untuk suntikan modal anak usaha sebesar Rp 2 triliun. Kemudian sisanya akan digunakan untuk membentuk bisnis baru seperti modal ventura serta penempatan dana kredit di anak usaha.
Khusus untuk bisnis syariah, BNI akan menambah modal BNI syariah melalui penerbitan sukuk. Dana tersebut untuk memperkuat modal atau membuka peluang mencari investor strategis. Untuk mencari investor, BNI akan lebih selektif. Sebab BNI ingin anak usaha terus berkembang dan berumur panjang.
Sebagai induk usaha, bank berpelat merah ini memiliki modal yang kuat. Bank ini memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 19,4% per Desember 2016. Dengan rasio CAR tier 1 sebesar 18,3% per Desember 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News