Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menandatangani nota kesepakatan di Kantor Kemen PPPA, Jakarta, pada Selasa (4/4/2025). Kerja sama ini nantinya akan meningkatkan bertujuan untuk meningkatkan kecepatan SDM dan layanan pengaduan korban kekerasan perempuan dan anak milik Kemen PPPA, yaitu SAPA 129. Layanan ini dianggap penting karena naiknya jumlah kekerasan perempuan dan anak.
Menteri PPA Arifah Choiri Fauzi menjelaskan, layanan pengaduan sangat diperlukan untuk mengurangi kekerasan kepada perempuan dan anak. Berdasarkan data, 1 dari 4 wanita pernah mengalami kekerasan fisik, psikis, seksual, dan kekerasan lainnya. Sedangkan ada 1 dari 2 anak pernah mengalami kekerasan seksual.
Mengacu dari data tersebut, Kemen PPA perlu berkolaborasi dengan banyak pihak agar perempuan dan anak merasa aman di berbagai tempat.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, kerja sama dengan Kemen PPPA memperkuat komitmen BCA dalam mendukung peran dan keselamatan perempuan. Di era yang semakin dinamis, diperlukan berbagai support dan layanan guna meminimalisir kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Selama ini, BCA mengedepankan layanan call center yang solutif dan responsif. Tak hanya mengandalkan customer service (CS) secara manual, BCA juga memiliki layanan CS digital yang dapat diakses via telepon, sosial media, atau Halo BCA.
“Ada sekitar 150.000 aduan yang masuk ke BCA setiap harinya. Ini tidak mungkin dilakukan oleh manusia, sulit. Perlu tambahan teknologi digital agar nasabah mendapatkan pelayanan yang maksimal,” ujar Jahja, pada Selasa (3/4/2025).
BCA juga memiliki total 34 juta nasabah dari berbagai generasi yang masih aktif bertransaksi. Dengan umur yang beragam, BCA penting menyampaikan informasi yang jelas agar nasabah mengetahui info produk atau layanan yang jelas.
Senada, Menteri PPPA Arifah Fauzi menjelaskan kolaborasi bersama BCA merupakan langkah strategis pemerintah bersama swasta dalam memberikan perlindungan dan pelayanan bagi perempuan serta anak. Call center BCA, Halo BCA, bakal menjadi acuan bagi sumber daya manusia (SDM) SAPA 129 untuk meningkatkan pelayanan dan respon yang cepat kepada masyarakat. Arifah menyebut, BCA memiliki layanan dan call center terbaik di dunia yang menjadi rujukan Kemen PPPA dalam memberikan layanan cepat kepada masyarakat.
Selain call center, Kemen PPPA bakal mengembangkan program strategis yang sudah berjalan, di antaranya Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) dan Ruang Bersama Indonesia (RBI). Program ini telah berjalan pada masa menteri sebelumnya, Bintang Puspayoga.
Kemudian, Arifah ingin program ini terus berjalan dengan turut menggandeng lembaga atau pihak swasta agar memiliki dampak positif bagi perempuan dan anak. “Kami berharap kemitraan ini tidak hanya melahirkan inovasi dalam peningkatan kualitas layanan pengaduan, tetapi juga memberikan dampak nyata dalam mempercepat respons dan efektivitas penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” lanjut Arifah.
Juru Bicara Kantor Kepresidenan Prita Laura menambahkan, kolaborasi ini menandakan pentingnya kekuatan pemerintah, lembaga, dan swasta dalam melayani masyarakat. Selain itu, ia menegaskan kolaborasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi hak anak dan perempuan.
“Kekuatan bangsa semua hadir untuk memberikan perlindungan yang kuat untuk anak dan perempuan,” pungkas Prita.
Sebagai informasi, penandatanganan perjanjian kerja sama antara BCA dan Kementerian PPPA dihadiri oleh Menteri PPPA Arifah Fauzi, Wakil Menteri PPPA Veronica Tan, Kepala Bareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, serta Wakil Presiden Direktur BCA Armand Hartono.
Selanjutnya: Catat Tarif Pembuatan dan Perpanjangan SIM di Maret 2025
Menarik Dibaca: BMKG: Ini Penyebab Curah Hujan Tinggi di Wilayah Berikut hingga 11 Maret 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News