kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

BCA membukukan pertumbuhan kredit 11%


Kamis, 03 Maret 2016 / 19:05 WIB
BCA membukukan pertumbuhan kredit 11%


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Ekonomi yang lesu menyebabkan permintaan kredit seret pada tahun lalu. Kondisi ini juga dialami PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Sepanjang 2015, penyaluran kredit BCA sebesar Rp 388,00 triliun, atau tumbuh 11,8% dari posisi akhir 2014 yang sebesar Rp 346,96 triliun.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, kredit hanya tumbuh 11% karena terjadi perlambatan permintaan kredit pada segmen komersial, usaha kecil dan menengah (UKM), dan konsumer. Sedangkan, kredit korporasi masih terjadi permintaan yang tinggi karena beberapa sektor usaha masih tumbuh.

Lihat saja, kredit komersial dan UKM hanya tumbuh 9% menjadi Rp 145,23 triliun per Desember 2015. Lalu, kredit konsumer hanya tumbuh 8,9% menjadi Rp 100,51 triliun pada periode yang sama.

“Kredit tidak tumbuh tinggi menyebabkan laba tidak tumbuh signifikan,” kata Jahja, pada acara paparan kinerja BCA tahun 2015, Rabu (3/3).

Adapun, BCA membukukan laba bersih sebesar Rp 18,01 triliun per Desember 2015 atau naik 9,3% dibandingkan posisi Desember 2014. Sedangkan, dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh 5,81% menjadi Rp 473,66 . Jahja menambahkan, DPK tumbuh rendah, karena bunga deposito BCA kurang menarik bagi deposan sehingga perusahaan sempat kehilangan dana.

“Kami kehilangan dana sekitar Rp 3,5 triliun dari pemberian bunga deposito maksimal 5,75%,” tambah Jahja. Sebagai bank yang memiliki sumber dana murah sangat besar, Jahja bilang, BCA tak khawatir akan kehilangan dana mahal karena likuiditas sangat berlebih untuk kebutuhan penyaluran kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×