kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

BCA proyeksi kredit naik 4%-6% pada 2021, ini sektor yang berpeluang tumbuh


Kamis, 22 Juli 2021 / 19:02 WIB
BCA proyeksi kredit naik 4%-6% pada 2021, ini sektor yang berpeluang tumbuh
ILUSTRASI. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih optimistis kredit bisa tumbuh di sepanjang tahun ini. Direktur BCA Vera Eve Lim mengatakan, pihaknya tidak melakukan revisi rencana bisnis bank (RBB) untuk pertumbuhan kredit. 

“Arahan kami kredit bisa tumbuh 4% hingga 6%. Tentunya, bila kondisi membaik maka permintaannya akan tumbuh kembali,” tambah Direktur BCA Vera Eve Lim secara virtual pada Kamis (22/7).

Sedangkan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja melihat masih terdapat prospek kredit pada paruh kedua 2021 dari korporasi di sektor ekspor. Lantaran bisnis ekspor terus berjalan seiring dengan membaiknya harga komoditas CPO dan tambang. 

Baca Juga: Dana murah makin tambun, dana pihak ketiga BCA tumbuh 17,5% di semester I-2021

“Begitupun untuk sektor logistik dan transportasi masih bisa jaya. Kendati demikian, ini belum bisa mendukung kredit secara keseluruhan,” papar Jahja. 

Maklum, kredit korporasi di BCA menyumbang sekitar 46% dari total portofolio kredit. Sedangkan yang berorientasikan ekspor jauh lebih sedikit lagi. 

Sedangkan kredit komersial dan UMKM membutuhkan gerakan bisnis maupun ekonomi. Bila tidak ada, maka permintaan kredit akan lebih rendah. 

Untuk kredit konsumsi, Jahja mengaku sebenarnya telah terjadi perbaikan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) di BCA seiring langkah mengelar ekspo virtual. Namun, penerapan PPKM Darurat memberikan dampak kepada permintaan di sektor konsumsi ini. 

Kendati demikian, ia optimistis terhadap penyaluran kredit bila kondisi Covid-19 bisa terkendali. 

Tak muluk-muluk seperti pada kondisi sebelum pandemi, Jahja menilai bila kondisi ekonomi dan situasi Covid-19 bisa balik pada saat awal 2021, permintaan kredit akan kembali meningkat.

Selanjutnya: Laba bersih Bank Central Asia (BBCA) melesat 18,1% pada semester I 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×