Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melihat kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin tidak berdampak signifikan terhadap bisnis perseroan. Dengan rasio dana murah atau current account saving account (CASA) yang tinggi, BCA belum akan menaikkan suku bunga kreditnya.
Vera Eve Lim, Direktur Keuangan BCA, mengatakan perseroan berharap masih akan mempertahankan suku bunga kredit yang ada saat ini hingga akhir tahun.
"Kenaikan bunga BI tidak terlalu berdampak ke bisnis. Sejauh ini kami belum naikkan bunga kredit, harapannya bisa kami pertahankan yang sudah ada sampai akhir tahun. Untuk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) justru kami berikan promo saat ini," katanya dalam paparan publik, Rabu ( 14/9).
Dengan tetap menjaga suku bunga kredit, BCA yakin target kredit yang sudah ditetapkan perseroan tumbuh 8%-10% tahun ini bisa tercapai. BCA melihat permintaan kredit saat inin terus mengalami peningkatan sejalan dengan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.
Baca Juga: Kredit Korporasi BCA Tumbuh 19,1%, Sektor Perkebunan Jadi Salah Satu Penopang
Vera mengakui bahwa kenaikan inflasi memang menjadi salah satu tantangan perbankan saat ini dalam menumbuhkan kredit. Oleh karena itu, bank harus memiliki strategi dalam penyaluran kredit. Ia bilang, penting bagi bank untuk mendata sektor mana yang permintaan kreditnya masih terjaga.
Mendata sektor yang masih terjaga untuk melihat potensi penyaluran kredit juga merupakan bagian dari prinsip kehati-hatian perseroan dalam menyalurkan kredit. Ia bilang, BCA sangat concern pada kualitas aset sehingga sangat selektif dalam memberikan kredit.
Dengan selektif memberikan kredit kepada debitur yang punya profil resiko rendah maka diharapkan loan at risk (LAR) tetap rendah. BCA masih memberikan restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak pandemi agar mereka bisa menjalankan bisnis sampai cashflow perlahan membaik.
Tahun ini, BCA menargetkan LAR ada di level 12%-13%. Per Juni, LAR perseroan mencapai 12,3% atau ada di level target yang ditetapkan. " Perpanjangan relaksasi restrukturisasi Covid-19 yang diberikan regulator cukup membantu nasabah kami yang memang masih butuh waktu untuk kembali pulih," pungkas Vera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News