Reporter: Umi Kulsum | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT BNI Multifinance punya strategi khusus untuk menjaga angka non performing finance (NPF) atau kredit macet agar tak membengkak hingga akhir tahun.
Asal tahu saja, hingga Juni 2017 angka NPF anak usaha PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk ini mencapai 0,21%. Sementara, hingga akhir tahun diprediksi angka NPF mencapai 0,55%.
Suwaluyo, Direktur Utama BNI Multifinance mengatakan, angka NPF per semester I-2017 telah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang mencapai 0,26%.
Hal tersebut lantaran BNI Multifinance telah melakukan beberapa ekspansi. Tengok saja, selain mempertahankan lini bisnis yang berkontribusi besar seperti pembiayaan kendaraan komersial, BNI Multifinance juga tengah merambah pembiayaan sektor properti.
"Dalam menjaga NPF kami cek setiap minggu ada tidak yang telat bayar. Jika telat seminggu kami beri surat peringatan dan minggu selanjutnya peringataan kedua. Setelah sebulan kita tarik barangnya," tukasnya, Selasa (4/7).
Hal tersebut dinilainya cukup efektif dalam menjaga angka NPF agar tak membengkak dan tetap sesuai target awal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News