Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek Targetkan total kepesertaan aktif di tahun 2024 mencapai 53,9 juta pekerja. Dalam memenuhi target tersebut BOJS Ketenagakerjaan akan fokus pada pekerja informal.
Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun menargetkan di tahun 2024 BOJS Ketenagakerjaan dapat membukukan kepesertaan aktif sebesar 53,9 juta pekerja. Untuk itu, menurut Oni berbagai upaya terus dilakukan untuk dapat mendongkrak jumlah kepesertaan aktif.
“Hingga 31 Januari 2024 tercatat sejumlah 40,9 juta kepesertaan yang aktif, kami optimis dapat mencapai target di tahun ini,” jelas Oni di Jakarta, Selasa (19/3).
Oni melihat rencana jangka panjang (RJP) dari 2021 ke 2026, maka di tahun ini BPJS Ketenagakerjaan mengusung sustainable growth. Jadi menurutnya target di tahun ini merupakan kelanjutan dari tahun lalu.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Proyeksikan Dana Investasi Rp 812 Triliun pada Tahun 2024
“Kami masih optimis tercapai karena memang kami punya ekosistem yang berbeda dari sisi potensi kepesertaan, jadi kami tidak fokus di satu ekosistem saja,” ujar Oni.
Oni mengungkapkan peningkatan kepesertaan tahun ini akan fokus pada sektor pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) serta UMKM. Menurutnya strategi retensi, intensifikasi dan ekstensifikasi tetap menjadi motor penggerak pada 5 ekosistem yang disasar yakni desa, pasar, e-commerce dan UKM serta pekerja rentan.
“Kami juga masih menyasar pekerja formal seperti UMKM dan juga pekerja informal yang mungkin bukan saja yang di low-end segment, jadi juga yang sudah masuk ke medium,” ucapnya.
Guna mencapai target tersebut Oni mengatakan telah memiliki beberapa strategi untuk menjangkau segmen yang berbeda. Salah satunya Kampanye Kerja Keras Bebas Cemas yang sudah dijalankan menurutnya akan diteruskan untuk menjadi dasar dari komunikasi dan literasi, hingga 2–3 tahun ke depan.
“Karena kami pun memang nonprofit organization, tidak mencari keuntungan, ini adalah hak konstitusi seluruh peserta atau calon peserta untuk dilindungi, jadi menurut saya, gap untuk menjangkau mereka insyaallah bisa dijangkau,” jelas Oni.
Baca Juga: Otak-Atik Mengamankan Dana Jaminan Kesehatan Saat Tarif Iuran Peserta Tidak Naik
Oni juga menegaskan manfaat yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan tersebut diharapkan mampu menjaga pekerja dan keluarganya tetap dapat hidup layak dan tidak jatuh ke dalam jurang kemiskinan.
Oni mencatat hingga akhir Februari 2024 BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan 805 ribu klaim manfaat dengan total mencapai Rp 9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News