Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek memproyeksikan dana investasi hingga akhir tahun 2024 ini mencapai Rp 812 triliun.
Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mencatat realisasi total dana investasi per 31 Januari 2024 sebesar Rp 712,93 triliun. Menurutnya angka tersebut tumbuh sebesar 13,03% secara tahunan alias year on year (YoY) dari 31 Januari 2023 yang sebesar Rp 630,72 triliun.
“Maka proyeksi kami hingga 31 Desember 2024 dana investasi BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 812 triliun,” jelas Oni pada Kontan, Selasa (19/3).
Oni juga menjelaskan per 31 Januari 2024, BPJS Ketenagakerjaan mengalokasikan aset ke dalam beberapa instrumen dengan porsi terbesar yaitu Surat Utang sebesar 73,05% dengan porsi 94,07% dalam bentuk SUN.
Baca Juga: Otak-Atik Mengamankan Dana Jaminan Kesehatan Saat Tarif Iuran Peserta Tidak Naik
Kemudian sebagian pada deposito sebesar 12,19%, saham 9,12%, reksadana 5,27%.
“Sedangkan untuk properti & investasi langsung hanya 0,37%,” ujarnya.
Oni menambahkan pada tahun 2024 ini ia mempertimbangkan outlook makroekonomi global dan domestik serta outlook pasar modal tahun 2024, maka strategi investasi BPJS Ketenagakerjaan akan berfokus pada liability driven and dynamic asset allocation.
Ia mengatakan di tahun 2024 ini secara keseluruhan akan melakukan active management dengan memperhatikan kondisi ekonomi terkini, tensi geopolitik, momentum pasar, likuiditas, solvabilitas, optimasi hasil investasi, prinsip kehati-hatian, serta sesuai dengan profil liabilitas program.
Sebagai informasi jika menilik lebih jauh lagi, dana investasi BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek telah mengalami peningkatan 102,7% dalam 10 tahun terakhir. Pada tahun 2014, BPJS Ketenagakerjaan secara resmi pertama kali beroperasi, badan sosial ini berhasil membukukan hasil investasi sebesar Rp 23,22 triliun dengan dana kelolaan mencapai Rp 189,96 triliun.
Sedangkan sepanjang tahun 2023 hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan tercatat mencapai Rp 47,07 triliun. Sedangkan dana investasinya tercatat sebesar Rp 708,98 triliun pada tahun lalu.
Jika dibandingkan dengan realisasi hasil investasi di tahun 2022, angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 17% atau naik sekitar Rp 6,8 triliun dari Rp 40,23 triliun.
Baca Juga: OJK Mencatat Aset BPJS Kesehatan Alami Penurunan pada Januari 2024
Hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan sendiri jika dilihat dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Hal itu terbukti sejak tahun 2015 hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 17,04 triliun, kemudian pada 2016 menjadi Rp 21,47 triliun.
Pada 2017, realisasi hasil investasi mencapai Rp 26,7 triliun dan di tahun 2018 berada di angka Rp 27,28 triliun. Sementara pada 2019, realisasi hasil investasi kembali meningkat di angka Rp 29,15 triliun.
Pada 2020, sebesar Rp 32,33 triliun. Dan tahun 2021 menjadi Rp 35,33 triliun. Hal itulah yang membuat Oni optimis tahun 2024 ini investasi BPJS Ketenagakerjaan akan kembali merekah.
“Kami yakin realisasi di tahun 2024 ini masih terus tumbuh,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News