Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis di industri financial technology (fintech) lending yang semakin ramai menuntut para pelakunya untuk memasang strategi jitu agar bisa bersaing di industri ini. Tak ingin ketinggalan, PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) juga mempunyai tiga strategi untuk bersaing di bisnis fintech.
CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengungkapkan, Akseleran menyediakan produk pembiayaan yang fleksibel dan sesuai kebutuhan pasar bagi para peminjam (borrower). Di antaranya, produk pre-invoice financing yang berbasis PO/Kontrak/SPK.
Baca Juga: Sejumlah konglomerasi menggarap bisnis fintech, begini strategi yang disiapkan
“Sedangkan dari sisi pemberi pinjaman (lender), kami memberikan kesempatan pendanaan dengan imbal hasil yang kompetitif dan tingkat gagal bayar relatif rendah dengan proteksi asuransi kredit,” kata Ivan kepada Kontan.co.id, Senin (14/10).
Dengan berbagai layanan tersebut, Akseleran berarti juga memberikan pengalaman terbaik (user experience) bagi borrower dan lender Akseleran.
Selama Juli hingga Agustus 2019, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman hampir Rp 200 miliar kepada sekitar 150 pelaku usaha (UKM) selama periode Juli hingga September 2019. Jumlah tersebut meningkat 208% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Bisnis kredit konsumer pada Fintech diyakini masih cerah, ini alasannya
Pertumbuhan tersebut sejalan dengan fokus Akseleran untuk terus menyalurkan pinjaman produktif kepada UKM menengah yang berbasiskan produk invoice financing dan pre-invoice financing. Ke depan, katanya, Akseleran bakal terus menggenjot partnership untuk skema supply chain financing.
Rata-rata pertumbuhan pinjaman Akseleran sudah menembus Rp 70 miliar tiap bulannya. Melihat geliat pertumbuhan di kuartal ketiga ini, Ivan optimistis Akseleran mampu merealisasikan total pinjaman sebesar Rp 1,1 triliun secara kumulatif di akhir periode Desember 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News