kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Begini strategi pendanaan infrastruktur oleh Bank Mandiri


Rabu, 07 Februari 2018 / 16:19 WIB
Begini strategi pendanaan infrastruktur oleh Bank Mandiri
ILUSTRASI. Pembangunan infrastruktur


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk mempunyai strategi tersendiri terkait dengan pendanaan proyek infrastruktur. Seperti diketahui, proyek infrastruktur mempunyai tenor cukup panjang sedangkan pendanaan bank mayoritas adalah jangka pendek maksimal dua tahun.

Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan bank akan mengoptimalkan pendanaan wholesale banking non dana pihak ketiga (DPK) untuk membiayai proyek infrastruktur. Selain itu Bank Mandiri juga akan mengoptimalkan peran investor swasta melalui skema private public partnership (PPP).

Beberapa opsi pendanaan non DPK seperti sekuritisasi dan komodo bond juga akan dioptimalkan ke depannya. Selain itu Bank Mandiri juga akan mengoptimalkan pendanaan dari luar negeri serta penerbitan sukuk.

Pada tahun 2017, Bank Mandiri telah membiayai sejumlah proyek infrastruktur. Para debitur di antaranya adalah Jasa Marga Group, Kereta Api Indonesia Group dan Telkom Group. Limit kreditnya bervariasinya antara Rp 195 miliar sampai Rp 3 triliun.

Dari debitur tersebut yang terbesar adalah untuk kredit modal kerja Jasa Marga sebesar Rp 3 triliun. Selain itu ada joint borrowing untuk anak usaha Telkom sebesar Rp 195 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×