Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) buka suara terkait volatilitas transaksi efek saham mereka. Ini menyusul permintaan penjelasan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait volatilitas tersebut, tepatnya yang terjadi pada 14 Mei 2024.
Dalam hari perdagangan tersebut, BEI mencatat ada aktivitas transaksi efek yang meningkat menjadi 4,09 juta saham dengan frekuensi 558 kali. Pada hari sebelumnya, transaksinya hanya mencapai 232.900 saham dengan frekuensi 48 kali.
Di hari yang sama, harga saham BNBA pun tercatat naik 3,42% dari penutupan perdagangan sebelumnya menjadi Rp 605 per saham. Di mana, IHSG menurun 15,5 poin dan indeks sektor finansial turun 1,04 poin.
Terkait hal tersebut, Corporate Secretary BNBA Lyviana Sari mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
Baca Juga: Kredit Perbankan Kecil Diproyeksi Masih Melambat di Tahun Ini
Tak hanya itu, Lyviana bilang perseroan juga belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat. Termasuk, rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di bursa.
”Paling tidak dalam tiga bulan mendatang,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa tidak terdapat rencana pemegang saham utama terkait dengan kepemilikan sahamnya di perseroan sampai saat ini. Di mana, pemegang saham pengendali BNBA adalah PT Takjub Finansial Teknologi dengan kepemilikan 33,45% dan PT Surya Husada Investment yang memegang saham 29,53%.
Di awal pekan ini, BNBA juga tercatat melanjutkan tren kenaikan harga saham hingga pukul 14.47 berada di Rp 630 per saham atau naik 2,44%. Selama sepekan terakhir, sahamnya sudah naik 7,69%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News