Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank syariah di Tanah Air berencana untuk ekspansi organik di tahun 2021. Salah satunya dengan tetap menambah jumlah kantor cabang untuk memperluas cakupan bisnis perbankan syariah yang saat ini sedang naik daun.
Unit Usaha Syariah (UUS) milik PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya yang kian ekspansif di daerah-daerah penyangga ibu kota yang berlokasi di provinsi Jawa Barat. Yang terbaru, UUS Bank BTN meningkatkan status Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) di Depok menjadi Kantor Cabang Syariah (KCS).
Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan bisnis perseroan di kota-kota penyangga ibu kota mencatatkan kinerja positif meski berada di situasi pandemi. Lima kantor cabang syariah Bank BTN di Jawa Barat, lanjutnya, telah menorehkan kinerja melebihi target.
Depok sebagai salah satu kota di Jawa Barat mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang cepat ditunjang semakin banyaknya pengembangan perumahan baru dan kawasan pendidikan.
“Kami melihat Depok merupakan kota satelit yang menjadi pusat pemukiman dan pendidikan, karena itu kami berupaya memaksimalkan penggarapan peluang di kedua bidang di kota tersebut dengan meningkatkan status Kantor Cabang Pembantu Syariah Depok menjadi Kantor Cabang Syariah Depok,” jelas Hirwandi belum lama ini.
Sementara itu, di Jawa Barat, BTN Syariah telah memiliki lima kantor cabang yakni KCS Bandung, KCS Bogor, KCS Bekasi, KCS Cirebon, dan KCS Tasikmalaya. Kendati berada di masa pandemi, jaringan kantor BTN Syariah tersebut berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 7,7% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 5,99 triliun per Februari 2020 menjadi Rp 6,45 triliun di bulan yang sama tahun ini. Aset UUS BTN di Jawa Barat juga tercatat tumbuh sebesar 15,07% yoy dari Rp 5,83 triliun per Februari 2020 menjadi Rp6,71 triliun per Februari 2021.
Baca Juga: Cicilsewa dan CIMB Niaga Syariah hadirkan program Sewa X-Tra dengan DP 0%
Sebagai catatan, per akhir 2020 lalu BTN Syariah tercatat memiliki 91 kantor cabang syariah, meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 86 kantor. Lantaran masih menjadi unit usaha, BTN Syariah secara otomatis diperkenankan untuk terintegrasi langsung ke 736 kantor cabang induk di seluruh Indonesia.
Bukan cuma BTN saja, PT Bank BCA Syariah malah punya rencana strategis untuk memperkaya aset kantor di tahun ini. Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, dalam kurun waktu dua tahun ke depan pihakya punya target untuk menambah total kantor dan outlet mencapai 500. Jumlah itu diungkapnya bisa saja lebih, bila kondisi ekonomi dan iklim bisnis syariah memungkinkan. "Tahun ini kami akan membuka jaringan office channeling, secara bertahap," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (17/3).
Lebih lanjut, anak usaha milik PT Bank Central Asia Tbk (BCA) ini menjelaskan pihaknya saat ini memiliki sekitar 119 jaringan kantor. Rinciannya antara lain 69 jaringan kantor dan 50 office channel.
Sebagai informasi saja, office channel merupakan strategi layanan syariah yang terintegrasi dengan kantor cabang pembantu bank konnvensional alias induk. Adapun, induk perusahaan yakni BCA saat ini memiliki lebih dari 1.200 kantor cabang yang terbesar di Indonesia.
Alasan BCA Syariah memilih tetap memperluas ekspansi kantor, lantaran potensi bisnis syariah saat ini masih besar dan potensi peningkatannya masih cukup tinggi. Meski begitu, John mengatkaan pihaknya akan tetap mendorong pengembangan teknologi digital sebagai fokus utama pelayanan kepada nasabah.
Sedikit berbeda, Unit Usaha PT Bank CIMB Niaga Syariah atau CIMB Niaga Syariah justru tidak punya rencana menambah kantor cabang syariah tahun ini. Direktur CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara beranggapan, sejak awal pihaknya memang telah mengandalkan kantor cabang konvensional untuk menawarkan layanan dan produk syariah.
Saat ini jumlah kantor CIMB Niaga Syariah tercatat baru sejumlah 25 kantor. Namun, jumlah tersebut diakui Pandji sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nasabah termasuk ekspansi bisnis. "25 cabang sudah cukup. Karena cabang-cabang konvensional kami juga bisa melayani transaksi syariah," terangnya.
Lagipula, menurut pandangan Pandji biaya yang mesti dikeluarkan bank untuk mendirikan satu kantor cukup besar. Selain itu, tren transaksi perbankan masyarakat sudah beralih ke arah digital. "Kita ikuti arah saja. Perbaiki dan sempurnakan sistem serta digitalisasi, baik untuk nasabah maupun internal," imbuhnya.
Sebagai tambahan, per akhir 2020 lalu CIMB Niaga tercatat memiliki 451 jaringan kantor. Jumlah tersebut tidak berkurang dari periode setahun sebelumnya. Hanya saja, bila dirinci CIMB Niaga dalam setahun terakhir tengah memperbanyak jaringan kantor cabang digital dan layanan kantor cabang bergerak (Mobile Branch).
Total jaringan kantor cabang bank syariah secara industri memang terus bertambah walau perlahan. Per akhir Desember 2020 lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah kantor cabang bank umum syariah (BUS) ada sebanyak 488, meningkat 8 kantor dari tahun 2019.
Begitupun kantor UUS yang per Desember 2020 tercatat sebanyak 392 kantor, meningkat dari posisi setahun sebelumnya 381 kantor. Berbeda dengan bank konvensional yang secara rata-rata justru mengurangi jumlah kantor dari tahun ke tahun.
Selanjutnya: BTN menaikkan status kantor UUS BTN Depok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News