Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk menyampikan, fluktuasi pada tarif tiket pesawat domestik berpotensi memberikan dampak pada volume permintaan asuransi perjalanan, terutama perjalanan domestik.
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengungkapkan bahwa harga tiket pesawat di Indonesia tercatat paling mahal kedua di dunia. Sementara itu, di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara yang memiliki rata-rata harga tiket pesawat paling mahal.
Chief Financial Officer Asuransi Zurich, Musi Samosir mengatakan, peningkatan tarif tiket pesawat dapat mempengaruhi premi asuransi perjalanan, meski dampaknya memang belum terlihat signifikan sampai saat ini.
"Sebab, penentuan tarif premi asuransi masih dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya segmentasi pasar, inovasi produk, persaingan industri, serta kerjasama dengan maskapai atau agen perjalanan" ungkap Musi kepada Kontan, Jumat (11/10).
Musi bilang, sampai saat ini perusahaan secara berkala terus mengkaji kondisi industri dengan tetap meningkatkan pelayanan, menawarkan perlindungan yang lebih komprehensif, hingga mendorong kerja sama dengan mitra atau plaftorm perjalanan.
Dengan demikian, Zurich berupaya bisa menjaga biaya premi agar tetap kompetitif sambil menawarkan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Meski tidak menyebut nilainya, pertumbuhan pendapatan premi bruto Zurich dari segmen asuransi perjalanan mencapai lebih dari 50% secara year on year (YoY) hingga Agustus 2024. Sepanjang tahun 2023, asuransi perjalanan dari Zurich Indonesia mengalami pertumbuhan lebih dari 100% secara YoY yang mencapai lebih dari Rp 150 miliar.
"Kami tetap menargetkan untuk tumbuh positif dibandingkan tahun sebelumnya dengan tetap memberikan perlindungan seluas mungkin kepada masyarakat Indonesia," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News