kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI: Hedging ideal 50% dari utang luar negeri


Kamis, 29 Januari 2015 / 19:51 WIB
BI: Hedging ideal 50% dari utang luar negeri
ILUSTRASI. Yuk simak jadwal MPL ID S12 babak reguler minggu ke-4, hari ini, Minggu, 12 Agustus 2023


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Jumlah perusahaan yang melakukan lindung nilai atau hedging pada utang luar negeri (ULN) masih minim dilakukan di perbankan Indonesia.

Nanang Hendarsah, Deputi Task Force Financial Bank Indonesia (BI), mengatakan, kedepan, volume transaksi hedging akan meningkat seiring penerapan aturan ULN. Salah satu isinya, korporasi non-bank wajib melakukan transaksi derivatif dengan bank di Indonesia pada 1 Januari 2015. 

BI mencatat outstanding ULN mencapai US$ 160 miliar pada tahun lalu. Nah, sebesar 87% dari nilai tersebut belum melakukan lindung nilai, sedangkan 13% sudah hedging. “Di negara lain, rata-rata 50% ULN dilakukan hedging,” kata Nanang, Kamis (29/1).

Lanjutnya, BI tidak memiliki target porsi pinjaman luar negeri yang dimasukkan dalam lindung nilai. Namun, jika perusahaan mulai melakukan hedging di bank-bank dalam negeri, maka komposisinya akan ikut meningkat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×