kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI ingin ada bank BUMN yang menjadi pemain utama di pasar syariah


Jumat, 15 Juli 2011 / 16:15 WIB
BI ingin ada bank BUMN yang menjadi pemain utama di pasar syariah
ILUSTRASI. IHSG berhasil menguat 0,65% di level 4.958,77 pada Senin, 5 Oktober 2020. Hari ini, IHSG bisa naik lagi. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Pembentukan bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbasis syariah dinilai oleh Bank Indonesia (BI) sebagai salah satu upaya meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia.

“Untuk mendongkrak market share perbankan syariah bisa saja ada yang dikonversi. Namun harus dikaji dulu jika ada bank milik pemerintah yang mau,” ucap Kepala Biro Penelitian, Pengembangan dan Pengaturan Perbankan Syariah Bank Indonesia Tirta Segara, Jumat (15/7).

Namun jika bank syariah ingin meningkatkan market share, cara tersebut bukan menjadi satu-satunya jalan. “Melainkan seperti meningkatkan penyaluran dana haji kemudian menerapkan tax neutrality,” lanjut Tirta.

Sebelumnya, BI mengharapkan adanya bank plat merah yang menjalankan sistem syariah. Hal ini disampaikan oleh Deputi Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia Mulya Siregar. Ada tiga wacana untuk memperoleh hal itu yakni pembentukan lembaga baru, konversi dari bank BUMN atau penyatuan berbagai anak usaha syariah bank BUMN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×