Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengaku tak gentar dengan pernyataan Dewan Moneter Internasional (IMF) mengenai tidak terlindungnya perbankan negara-negara emerging sebagai konsekuensi pelemahan ekonomi global.
"Kami belum melihat penurunan seperti yang diprediksi IMF,” ujar Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah, Jumat (23/9).
BI memaparkan, dari hasil stress test yang dilakukan BI dalam skenario terburuk, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan nasional masih terjaga di atas 8% saat risiko resisi naik.
Sebelumnya, dalam Laporan Stabilitas Finansial Global yang IMF yang dirilis Rabu (21/9), lembaga keuangan ini mengungkapkan kemungkinan penurunan kecukupan modal perbankan emerging market akibat dampak penurunan kinerja perbankan di Eropa. Perkiraan IMF, kecukupan modal perbankan di negara berkembang bisa menyusut hingga 6%.
"Modal aman. Kredit konsumsi juga tidak ada bubble," kata Halim. Sebelumnya Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad memaparkan kredit perbankan nasional masih bisa tumbuh di atas 24%. Hal ini lantaran kemampuan modal perbankan masih sangat besar. Hingga Juli 2011 rata-rata CAR perbankan mencapai 17,24%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News