Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) masih berada di level wajar, karena adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi dan penyaluran kredit.
Darsono, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, mengatakan, perbankan mencatat kenaikan kredit bermasalah menjadi 2,35% per Oktober 2014, dari posisi 1,8% pada periode lalu.
“Perbankan akan mencatat rasio NPL sebesar 2,4% gross pada akhir tahun,” kata Darsono, Selasa (9/12). Menurutnya, rasio kredit bermasalah ini berasal dari sektor kredit komoditas yang tengah mengalami penurunan harga dan permintaan, seperti pertambangan dan batubara.
Darsono bilang, ke depan, perbankan masih mampu mengendalikan laju kredit bermasalah, karena mereka sudah mengantisipasi risiko sejak dini. "NPL naik masih wajar itu masih dalam level yang rendah dari batas atas sebesar 5%," tambahnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News