kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

BI-Rate Turun, Bankir Harap Persaingan Bunga Pasar Mereda


Rabu, 15 Januari 2025 / 19:19 WIB
BI-Rate Turun, Bankir Harap Persaingan Bunga Pasar Mereda
ILUSTRASI. DPK Perbankan: Pelayanan Nasabah di sebuah bank milik pemerintah di Jakarta, Selasa (27/12/2022). Bank Indonesia (BI) mencatat Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada November 2022 tercatat Rp7.736,3 triliun, atau tumbuh 9,4 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 10,1 persen (yoy). Penurunan suku bunga kembali dilakukan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin. Ini tentu menjadi hadiah awal tahun 2025.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan suku bunga kembali dilakukan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin. Ini tentu menjadi hadiah awal tahun 2025 bagi perbankan yang selama ini mengeluhkan biaya dana yang mahal.

Seperti diketahui, selama ini para bankir mengeluhkan kondisi likuiditas yang mahal. Di mana, persaingan bunga di pasar telah terjadi beberapa tahun belakang untuk memperebutkan likuiditas.

Sebagai informasi, saat ini tingkat likuiditas perbankan mulai mengalami tren pengetatan  dengan rasio LDR per November 2024 berada di level 87,34%. Di mana, posisi Desember 2023 di level 83,83%.

Baca Juga: Tanpa Insentif KLM, BI Sebut Pertumbuhan Kredit Perbankan Sulit Capai Target

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar mengatakan, keputusan BI untuk menurunkan bunga acuan 25 basis poin sudah termasuk sinyal yang bagus. Namun, itu belum cukup untuk mengurangi beban dana yang saat ini dirasakan perbankan.

Oleh karenanya, ia menilai bahwa penurunan suku bunga acuan ini belum akan terdampak dengan penurunan bunga kredit. Kecuali, kata Royke, bunga-bunga di pasar juga ikut turun.

“Saya sih berharap SRBI, tadi saya bilang SRBI-nya turun, itu baru nanti kan jumlah uang yang ke BI kan lebih sedikit kan. Ada beredar lebih banyak dan saya harap spending pemerintah di awal tahun juga tinggi,” ujar Royke, Rabu (15/1).

Sementara itu, Direktur Kepatuhan PT Bank Oke Indonesia Tbk Efdinal Alamsyah mengungkapkan efektivitas penurunan bunga acuan bergantung pada respons bank dalam menyesuaikan suku bunga deposito serta kondisi likuiditas di pasar. 

Baca Juga: Biaya Dana Perbankan Siap-siap Membengkak

“Jika persaingan antar bank untuk dana pihak ketiga tetap tinggi, dampaknya terhadap biaya dana kemungkinan terbatas,” ujar Efdinal.

Di sisi lain, Efdinal bilang dampaknya ke kredit bakal berpotensi positif, namun peningkatan signifikan bergantung pada respons perbankan dalam menurunkan suku bunga kredit dan tingkat permintaan pinjaman. 

“Jika permintaan masih lemah atau bank berhati-hati dalam menyalurkan kredit, efeknya mungkin terbatas,” ujarnya.

Direktur Utama PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan berpendapat penurunan suku bunga acuan memang jadi berita baik untuk perbankan. Hanya saja, ia sependapat dengan bankir lainnya bahwa itu tidak serta merta langsung menurunkan biaya dana.

Baca Juga: Mengalir Deras, Kredit Bersiap Bangkit

Ia menambahkan dampaknya bakal terasa kalau bunga acuan trennya bakal terus turun. Ditambah, bunga SRBI ikut turun sehingga bunga kredit juga bisa menarik bagi nasabah. “Saya pikir jika penurunan bunga acuan di bawah 100 bps masih tetap berat,” ujarnya.

Selanjutnya: TransNusa Hadirkan Rute Denpasar-Perth, Penjualan Tiket Mulai Hari Ini

Menarik Dibaca: TransNusa Hadirkan Rute Denpasar-Perth, Penjualan Tiket Mulai Hari Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×