kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.324   -14,00   -0,09%
  • IDX 6.770   -32,66   -0,48%
  • KOMPAS100 998   -7,38   -0,73%
  • LQ45 772   -4,48   -0,58%
  • ISSI 212   -0,06   -0,03%
  • IDX30 400   -1,70   -0,42%
  • IDXHIDIV20 484   -0,51   -0,10%
  • IDX80 113   -0,59   -0,52%
  • IDXV30 119   0,36   0,31%
  • IDXQ30 132   -0,60   -0,45%

BI relaksasi aturan likuiditas bank GWM averaging dan PLM


Kamis, 15 November 2018 / 16:31 WIB
BI relaksasi aturan likuiditas bank GWM averaging dan PLM
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia mengambil langkah kebijakan guna mengatasi pengetatan likuditas perbankan. Kebijakan tersebut adalah menaikkan porsi pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) rerata atau GWM averaging dari semula 2% menjadi 3% dari dana pihak ketiga (DPK).

Gubernur BI Perry Warjiyo kebijakan tersebut diambil untuk meningkatkan fleksibilitas dan distribusi likuiditas antarbank, baik antar kelompok bank besar, bank kecil, maupun antar individual bank.

"Untuk meningkatkan fleksibilitas dan distribusi likuditas di perbankan, BI menaikkan porsi pemenuhan GWM rupiah rerata atau GWM Averaging, baik konvensional maupun syariah, dari semula 2% menjadi 3%," ujar Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (15/11).

Sebagai catatan, GWM Primer saat ini sebesar 6,5% dari DPK. Adapun, porsi GWM rata-rata dari keseluruan kewajiban pemenuhan GWM tersebut adalah 2%. Dengan keputusan BI dalam RDG kali ini, maka porsi pemenuhan tersebut naik menjadi 3%.

Selain itu, BI juga mengerek rasio penyangga likuditas makroprudensial (PLM) menjadi 4%. Artinya, bank dapat menggunakan seluruh PLM yang totalnya 4% sebagai underlying untuk melakukan repo ke BI.

"Dengan menaikkan porsi yang bisa direpokan dari 2% menjadi 4%, maka seluruh PLM sekarang bisa digunakan sebagai underlying repo ke BI dan karenanya bisa meningkatkan felksibilitas manajemen likuditas perbankan," jelas Perry.

Sementara, di bidang kebijakan makroprudensial, BU mempertahankan rasio counter cyclical capital buffer sebesar 0% dan rasio intermediasi makroprudensial (RIM) pada target kisaran 80%-92%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×