Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan akan melakukan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran di sepanjang 2022. Guna mendorong pemulihan ekonomi khususnya dari sisi konsumsi Rumah Tangga serta percepatan ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien.
BI akan memperluas penggunaan QRIS lewat implementasi strategi 15 juta pengguna baru QRIS pada 2022 melalui kolaborasi dengan industri, Kementerian/Lembaga, dan komunitas. "Memperluas perluasan fitur-fitur QRIS dan penyiapan model bisnis dan aspek teknis dalam rangka implementasi QRIS cross border dengan Malaysia," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo secara virtual pada Kamis (20/1).
Lanjut ia, BI juga akan meningkatkan peserta, perluasan layanan, serta akseptasi pemanfaatan BI-FAST untuk transaksi antar bank dan masyarakat yang lebih efisien.
BI Juga akan melakukan intensifikasi program elektronifikasi. Strategi ini akan dilakukan melalui digitalisasi Bansos, elektronifikasi layanan Pemda khususnya Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD), dan integrasi moda transportasi.
Baca Juga: OJK Proyeksikan Kredit Bank Tumbuh 7,5% pada Tahun 2022
Bank sentral bakal memastikan ketersediaan Uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI melalui penguatan strategi digitalisasi dan perluasan distribusi uang, termasuk Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil), serta perluasan gerakan Cinta Bangga dan Paham (CBP) Rupiah.
Ia menyatakan selama 2021, transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring. Juga adanya perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, dan akselerasi digital banking.
“Uang elektronik tumbuh 49,06% yoy mencapai Rp 305,4 triliun, diproyeksikan meningkat 17,13% yoy hingga mencapai Rp 357,7 triliun untuk 2022,” ujar Perry.
Lanjutnya, nilai transaksi digital banking meningkat 45,64% yoy mencapai Rp 39.841,4 triliun sepanjang 2021. BI memperkirakan transaksi digital banking akan tumbuh 24,83% yoy mencapai Rp 49.733,8 triliun pada 2022. “Di sisi tunai, uang kartal yang diedarkan pada Desember 2021 tumbuh 6,78% yoy mencapai Rp 959,8 triliun,” tambah Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News