Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
"Guna menyikapi potensi ekonomi tahun 2022, kami sudah siap dengan rencana bisnis dengan fondasi yang kita bangun tahun 2021. Kredit akan kami targetkan mendekati double digit, kami akan ekspansi kredit di semua lini bisnis," kata Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar, Senin (22/11).
Royke yakin tahun depan masih ada momentum ekspansi dengan suku bunga yang rendah dengan kondisi saat ini dimana pemerintah sangat berperan dalam mendukung ekonomi terjaga baik.
Namun, memang akan ada tantangan karena adanya rencana kenaikan bunga The Fed. Kenaikan tersebut tentu akan berdampak pada kebijakan suku bunga dalam negeri sehingga akan berdampak pada kenaikan biaya dana perbankan.
Oleh karena itu, Royke melihat diperlukan relaksasi dari Bank Indonesia (BI) agar bisa mendukung pertumbuhan kredit dengan suku bunga yang rendah. "Kami harapkan kebijakan relaksasi terkait GWM dan RIM dapat diperpanjang agar bisa tekan COF Bank," katanya.
Selain itu, perlu adanya regulasi agar menjaga level kompetisi yang sehat karena saat ini mulai marak bank melakukan penasaran produk tabungan tingkat suku bunga yang relatif tinggi sekarang.
Baca Juga: Setelah menjadi perusahaan holding, Danareksa mengarah ke Super Holding BUMN?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News