CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%

BI Terus Kaji Komponen NIM


Jumat, 05 Maret 2010 / 17:15 WIB
BI Terus Kaji Komponen NIM


Reporter: Roy Franedya | Editor: Johana K.

Bank Indonesia (BI) terus berusaha untuk menekan tingginya bunga kredit dengan menerapkan benchmark dari net interets margin (NIM). BI berharap dengan adanya benchmark ini, maka regulator bank bisa memberikan opsi kepada bank untuk melakukan efisiensi pada bagian yang masih bisa ditekan.

Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia Halim Alamsyah mengatakan, BI telah menetapakan empat komponen benchmark untuk NIM. Yakni, biaya dana, biaya overhead, biaya premi resiko dan profit margin. "Benchmark itu sudah ada dan sudah disimulasikan. Setelah disimulasikan benchmark itu bisa kita pakai. Sekarang kami minta ke bank-bank melaporkan benchmark itu,"ujarnya.

Halim bilang, adanya benchmark ini bukan berarti pihaknya akan mengatur tentang berapa standar overhead dan biaya dana. "Kita tidak sampai kesitu, kita tahu dulu masalahnya baru kita cari solusi, potensi efisiensi dimana bisa dilakukan," ujarnya.

Halim menambahkan pengumpulan data ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Maklum, masing-masing bank punya model bisnis yang berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×