kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

BI Terus Kaji Komponen NIM


Jumat, 05 Maret 2010 / 17:15 WIB
BI Terus Kaji Komponen NIM


Reporter: Roy Franedya | Editor: Johana K.

Bank Indonesia (BI) terus berusaha untuk menekan tingginya bunga kredit dengan menerapkan benchmark dari net interets margin (NIM). BI berharap dengan adanya benchmark ini, maka regulator bank bisa memberikan opsi kepada bank untuk melakukan efisiensi pada bagian yang masih bisa ditekan.

Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia Halim Alamsyah mengatakan, BI telah menetapakan empat komponen benchmark untuk NIM. Yakni, biaya dana, biaya overhead, biaya premi resiko dan profit margin. "Benchmark itu sudah ada dan sudah disimulasikan. Setelah disimulasikan benchmark itu bisa kita pakai. Sekarang kami minta ke bank-bank melaporkan benchmark itu,"ujarnya.

Halim bilang, adanya benchmark ini bukan berarti pihaknya akan mengatur tentang berapa standar overhead dan biaya dana. "Kita tidak sampai kesitu, kita tahu dulu masalahnya baru kita cari solusi, potensi efisiensi dimana bisa dilakukan," ujarnya.

Halim menambahkan pengumpulan data ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Maklum, masing-masing bank punya model bisnis yang berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×