Reporter: Dina Farisah | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Permodalan BMT Ventura telah menyalurkan pembiayaan hampir Rp 90 miliar sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini. Angka tersebut lebih dari separuh target penyaluran pembiayaan hingga akhir tahun.
Direktur PT Permodalan BMT Ventura, Harjono Sukarno mengatakan, besaran penyaluran pembiayaan per Juli telah mencapai 56% dari total target hingga akhir tahun yang sebesar Rp 160 miliar. Dengan pencapaian tersebut, ia optimistis penyaluran pembiayaan dapat memenuhi target hingga penghujung tahun.
"Kami masih optimis pembiayaan Insya Allah mencapai target. Masih banyak peluang dan program yang sudah kami persiapkan atau paling tidak mendekati target," terang Harjono kepada KONTAN, Senin (10/8).
Diakui Harjono, ada sedikit tekanan pada penyaluran pembiayaan akibat kelesuan ekonomi. Meski demikian, sampai saat ini pihaknya belum berencana memangkas target pembiayaan hingga akhir tahun. Optimisme tersebut sejalan dengan banyaknya peluang yang bisa dimanfaatkan BMT Ventura.
Harjono bilang, permintaan pembiayaan di sektor usaha mikro dan kecil masih cukup ruang untuk ekspansi, disamping komitmen dari sumber dana yang siap memback up kebutuhan dana BMT Ventura.
Kondisi ini membuat BMT Ventura lebih prudent dan konsevatif, namun tetap menjaga momentum tumbuh. Hingga kuartal III-2015, pihaknya berharap dapat menyalurkan pembiayaan antara Rp 120 miliar-Rp 130 miliar.
Selain membidik penyaluran pembiayaan Rp 160 miliar hingga akhir tahun, BMT Ventura juga mematok target laba sebesar Rp 4 miliar. Sama halnya dengan target pembiayaan, pihaknya belum berniat merevisi target laba tersebut meski menyadari kondisi makro ekonomi sedang tidak bersahabat.
Lesunya perekonomian dinilai ikut menekan laba perusahaan. Namun dengan melakukan berbagai efisiensi, BMT Ventura masih percaya diri dapat menorehkan laba sesuai target, atau setidaknya tidak meleset jauh dari target. "Kalaupun ada revisi laba, setidaknya kami ingin membukukan antara Rp 3 miliar hingga Rp 3,5 miliar," imbuh Harjono.
Untuk diketahui, rasio kredit macet atau non performing financing (NPF) BMT Ventura saat ini kurang lebih sekitar 1%. Harjono berharap angka NPF ini dapat dipertahankan di level 1% hingga akhir tahun. Untuk itu, pihaknya berupaya keras tetap menjaga momentum pertumbuhan, prudent, dan efisiensi. Sebagai informasi, total aset BMT Ventura saat ini hampir mencapai Rp 220 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News