kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI cari strategi tekan kredit macet pertambangan


Kamis, 13 Juli 2017 / 20:08 WIB
BNI cari strategi tekan kredit macet pertambangan


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kredit pertambangan tengah menjadi sorotan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pasalnya, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada kredit pertambangan terus menjulang di semester I. Bahkan, ada ramalan sektor pertambangan masih akan lambat di triwulan III-2017.

Hasil survei kegiatan dunia usaha oleh Bank Indonesia (BI) tercatat perlambatan kegiatan usaha akan terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) minus 3,15% di triwulan III-2017 dari SBT minus 1,63% di triwulan II-2017.

Sektor pertambangan dan penggalian juga mengalami penggunaan kapasitas produksi paling rendah dengan rata-rata 75,04% di triwulan II-2017.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat NPL tinggi pada pertambangan. Misalnya, kredit korporasi bisnis pada pertambangan memiliki NPL 8,5% per semester I-2017, meski sudah turun 300 bps dibandingkan posisi 11,5% di semester I-2016.

Kemudian, kredit menengah bisnis di pertambangan mencatat NPL 5,8% di semester I-2017 atau turun 220 bps dibandingkan posisi 8,0% di semester I-2016.

Sedangkan, kredit kecil bisnis pada pertambangan mengalami kenaikan NPL menjadi 4,7% per semester I-2017 atau naik 280 bps dibandingkan posisi 1,9% di semester I-2016.

Direktur Operasional dan Perencanaan BNI, Bob T Ananta menyampaikan, kenaikan NPL pada sektor komoditas karena harga minyak sempat turun tajam hingga di bawah US$ 30 per barrel pada tahun 2015. "Jadi itu merupakan dampak ikutan dari penurunan harga minyak," katanya, kepada KONTAN, Kamis (13/7)

Bank berlogo 46 ini akan terus memperbaiki portofolio kredit di pertambangan dengan cara menyelesaikan restrukturisasi kredit, serta selektif dalam menambah kredit baru di sektor tersebut. Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengharapkan ada perbaikan harga komoditas sehingga dapat memperbaiki NPL. Secara keseluruhan BNI akan menjaga NPL di bawah 3%.

Sebelumnya, Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis OJK Aslan Lubis mengatakan, sektor tambang masih menjadi penyumbang NPL terbesar untuk industri perbankan. Rasio NPL tambang pada lima bulan pertama tahun 2017 sebesar 7,72%.

NPL sektor pertambangan yang menginjak kepala tujuh adalah angka tertinggi sejak lima tahun terakhir. Berdasarkan data yang dihimpun KONTAN, sejak lima tahun terakhir tren NPL sektor pertambangan terus mendaki mulai dari 1,51% di akhir tahun 2013 hingga 7,72% pada Mei 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×