Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank BNI terus menggelar aksi divestasi alias penjualan saham anak usaha. Setelah menjual sebagian saham BNI Securities dan BNI Life Insurance, bank berlogo angka 46 ini tengah mencari pembeli saham BNI Multifinance.
Gatot M. Suwondo, Direktur Utama BNI menerangkan, hingga saat ini, BNI belum menemukan mitra strategis yang cocok. "Karena strategic partner yang kami cari tidak hanya punya duit saja, tapi juga harus punya pengalaman secara regional," ujar Gatot saat ditemui di kantornya, akhir pekan kemarin.
Gatot enggan buka-bukaan mengenai profil calon pembeli idaman. Yang pasti, sejumlah investor sudah mendekati BNI. "Cuma, investor ini minta BNI Multifinance jadi besar dulu," jelas Gatot.
Berdasarkan laporan keuangan BNI per September 2014, penyertaan modal BNI di BNI Multifinance mencapai Rp 95,41 miliar dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah penyertaan BNI tersebut naik setelah BNI Multifinance mengonversi pinjaman subordinasi sebesar Rp 75 miliar.
Agar menarik minat lebih banyak investor, BNI berupaya menempuh berbagai cara untuk membesarkan aset BNI Multifinance. Salah satu opsinya adalah menggabungkan PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (PANN) dan BNI Multifinance. "Karena saya lihat PANN punya bisnis model yang paling bagus," imbuh Gatot.
PANN merupakan kompetitor BNI Multifinance, pasca PANN mendirikan anak usaha PANN Pembiayaan Maritim pada tahun 2012 lalu. Asal tahu saja, BNI Multifinance, didirikan sebagai perusahaan yang membiayai bidang maritim, khususnya pengadaan kapal.
Gatot bilang, proses merger antara PANN dan BNI Multifinance masih berpotensi dilanjutkan pada tahun depan. Saat ini, BNI juga tengah memproses divestasi BNI Syariah. Namun, rencana divestasi BNI Syariah masih belum menemui kepastian.
Sekadar menyegarkan ingatan, pada tahun 2011, BNI melepas 25% saham BNI Securities ke SBI Securities Co. Ltd, perusahaan perdagangan saham online Jepang SBI Holding Co. Ltd.
Selanjutnya, BNI melepas saham BNI Life kepada Sumitomo Life Insurance Company (Sumitomo Life) yang berlangsung pada akhir tahun 2013 senilai Rp 4,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News