Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit kepemilikan hunian PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masih belum bergerak kencang. Sepanjang kuartal I-2019, penyaluran BNI Griya masih melambat. Bahkan hingga April, perlambatan masih berlanjut.
Sepanjang Januari-Maret 2019, BNI mencatatkan penyaluran KPR/KPA sebesar Rp 41,47 triliun atau tumbuh 9,4% secara year on year (yoy). Padahal pada periode yang sama tahun lalu, bisnis mortgage BNI masih tumbuh dobel digit.
"Di April penyalurannya mencapai Rp 3,5 triliun lebih dan ini juga sedikit turun dari periode yang sama tahun sebelumnya," kata General Manager Product Management Division BNI Donny Bima Herjuno pada Kontan.co.id baru-baru ini.
Donny menjelaskan, perlambatan penyaluran KPR/KPA di empat bulan pertama ini lantaran banyak investor properti masih menahan diri untuk melakukan pembelian di tengah agenda Pemilu/Pilpres.
Oleh karenanya, penopang BNI Griya dari Januari-April masih merupakan end user dengan rata-rata plafon pinjaman atau ticket size sekitar Rp 500 juta.
Namun setelah Pemilu/Pilpres rampung secara total dalam arti penghitungan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) rampung, Donny memperkirakan penyaluran KPR/KPA akan bergerak lebih kencang. "Kuartal II mungkin masih stabil tetapi memasuki semester II akan bergerak lebih kencang," kata Donny.
Tahun ini, BNI menargetkan BNI Griya bisa tumbuh sekitar 10%. Untuk mendorong pencapaian target, bank pelat merah ini memberikan kemudahan pengajuan KPR secara online melalui website BNI (layanan digital) dan aplikasi BNI mobile banking (E-form) yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News