kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI salurkan KUR Rp 1,25 miliar di GMMT Garut


Sabtu, 19 Januari 2019 / 15:35 WIB
BNI salurkan KUR Rp 1,25 miliar di GMMT Garut


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) dalam Gerakan Mengawal Musim Tanam Oktober 2018 - Maret 2019 (OKMAR 2018/2019) yang menyentuh wilayah ketujuh yakni Garut, Jawa Barat. 

Garut dipilih karena telah memasuki masa tanam. Lewat gerakan terpadu ini diharapkan dapat memastikan agar para petani mampu melakukan proses tanam sesuai jadwal tanamnya.

Gerakan Mengawal Musim Tanam (GMMT) OKMAR 2018/2019 merupakan sinergi antara BNI dengan Kementerian Pertanian untuk memastikan seluruh kegiatan produksi petani dapat dikawal sedini mungkin dalam hal penyediaan seluruh sarana dan prasarana produksi pertanian. 

Di setiap lokasi GMMT aktivitas yang dilakukan meliputi pelaksanaan Padat Karya Tunai Normalisasi Saluran Irigasi lebih kurang 5km, Penyaluran KUR, dan Kartu Tani serta kegiatan Tanam Massal.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menyatakan peran BNI pada gerakan ini memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, disertai pendampingan selama musim tanam Oktober – Maret. 

Pada saat panen pun, petani dipastikan akan mendapatkan pembeli siaga atau Offtaker bagi petani sektor tanaman pangan di berbagai daerah sentra pangan di Indonesia. Program ini dilaksanakan dengan sinergi antar BUMN dan Kementerian Pertanian.

Kegiatan yang digelar hari ini, Sabtu (19/1) dihadiri oleh sekitar 1.500 petani yang berasal dari enam kecamatan sekitar. Dari jumlah tersebut terdapat 250 orang diantaranya penerima KUR Tani dengan fasilitas sebesar Rp 1,25 miliar. 

Terdapat juga 500 petani yang diajak dalam kegiatan padat karya tunai (PKT) membersihkan saluran irigasi menjelang musim tanam ini. "Program ini diharapkan dapat membantu petani sehingga lebih mandiri dan memiliki daya tawar lebih baik sehingga bisa memberikan kesejahteraan lebih baik kepada para petani," ujar Baiquni dalam siaran pers, Sabtu (19/1).

Acara tersebut juga dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri BUMN Rini M Soemarno, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Pada saat berbincang-bincang dengan wakil petani, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa KUR harus digunakan untuk menutup biaya produksi pertanian, dapat untuk membeli bibit atau membeli pupuk. Petani juga diingatkan sebelum meminjam KUR ke bank harus memiliki perhitungan matang untuk apa saja dananya nanti dan kesanggupan pelunasannya.

"Saya titip, penggunaannya jangan dipakai untuk hal-hal yang konsumtif," ujar Jokowi.

Pada acara ini, BNI memberikan bantuan CSR berupa lima unit hand tractor dan kegiatan Padat Karya Tunai (PKT). PKT dilakukan antara lain untuk menyediakan berbagai prasarana pendukung kawasan pertanian yang diikutsertakan dalam Gerakan Mengawal Musim Tanam OKMAR 2018/2019 ini.

Dalam kegiatan ini dilaksanakan penyerahan Kartu Tani kepada Poktan (Kelompok Tani) Muti Tani dari Desa Dangdeur Banyuresmi; Poktan Binakarya dari Kecamatan Banyuresmi, Poktan Salem dari Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening; Poktan Manjah Beureum dari Desa Sukahaji, Kecamatan Sukawening; dan Poktan Cimuara dari Kecamatan Cinunuk Wanaraja.

Serta penyerahan KUR Tani kepada Poktan Karya Mekar dari Desa Nekarluyu, Kecamatan Sukawening; Poktan Kereman dari Desa Maripari, Kecamatan Sukawening; Poktan Pasir Muncang Desa Dangdeur, Kecamatan Banyuresmi; Poktan Arum Sari Desa Sukakarya, Kecamatan Banyuresmi; dan Poktan Taman Sari Desa Pamekarsari, Kecamatan Banyuresmi.

KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR oleh BNI. Dimana hingga 31 Desember 2018, KUR yang telah disalurkan BNI mencapai Rp 15,99 triliun dan menyentuh 147.691 penerima KUR di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×