kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BNI targetkan recovery kredit bisa tumbuh 30% tahun ini


Senin, 08 November 2021 / 13:26 WIB
BNI targetkan recovery kredit bisa tumbuh 30% tahun ini
ILUSTRASI. Total hapus buku kredit BNI mencapai Rp 7,06 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah hapus buku kredit atau write-off PT Bank Negara Indonesia Tbk  hingga kuartal ketiga 2021 meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hapus buku dilakukan terhadap kredit yang memang telah mengalami penurunan nilai. 

Namun, pemulihan atas kredit-kredit yang sudah dihapusbukukan meningkat. BNI akan terus meningkatkan upaya pemulihan terhadap hapus buku kredit sehingga pendapatan recovery tahun ini bisa tumbuh 30% yoy. 

Total hapus buku kredit BNI mencapai Rp 7,06 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2020 hanya tercatat Rp 5,1 triliun. 

Baca Juga: BRI targetkan recovery hapus buku Rp 7 triliun tahun ini

Adapun pemulihan dari hapus buku kredit mencapai Rp 1,9 triliun atau 27%. Recovery credit ini naik dari kuartal ketiga 2020 yang hanya mencapai Rp 1,23 triliun atau 24% dari hapus buku kredit.

Hapus buku kredit BNI berasal dari segmen korporasi Rp 3,14 triliun, segmen medium Rp 1,3 triliun, segmen kecil Rp 1,3 triliun dan konsumser Rp 1,21 triliun. 

David Pirzada, Direktur Managemen Risiko BNI mengatakan, penurunan rasio NPL BNI hingga kuartal ketiga juga bukan karena meningkatnya hapus buku kredit tetapi karena perbaikan kualitas portofolio kredit.

Baca Juga: Investor baru dari bank-bank cilik mulai bermunculan

Sampai akhir tahun, BNI memperkirakan hapus buku kredit sampai akhir tahun akan lebih rendah daripada tahun 2020. "Rasio NPL akhir tahun juga diproyeksi akan lebih baik dari periode September 2021," kata David kepada Kontan.co.id, Jumat (5/11).

BNI masih akan terus berupaya melanjutkan strategi untuk mendorong penerimaan dari pemulihan aset hapus buku. David mengatakan, pada kuartal ketiga terdapat peningkatan recovery karena pihaknya lebih agresif dalam melakukan pelelangan dan mencari investor. 

Sejak awal tahun, BNI memang sudah menargetkan untuk mendorong pertumbuhan recovery tahun ini dengan target bisa meningkat 30% dari perolehan pada tahun 2020.

Baca Juga: Optimalkan program Keluarga Migran, BNI gelontorkan dana Rp 5 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×