kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bos BCA: konsolidasi perbankan tak menguntungkan bank besar


Rabu, 06 November 2019 / 16:07 WIB
Bos BCA: konsolidasi perbankan tak menguntungkan bank besar
ILUSTRASI. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menilai konsolidasi perbankan lebih banyak memuat kepentingan regulator daripada industri perbankan. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiatmadja menilai upaya konsolidasi perbankan lebih banyak memuat kepentingan regulator, alih-alih kepada industri perbankan.

"Konsolidasi Lebih banyak kepentingan regulator, agar pengawasan lebih mudah. Dari segi kepentingan untuk bank besar misalnya yang mengambil bank kecil menengah sebenarnya rugi," katanya dalam diskusi Indonesia Banking Expo 2019 di Jakarta, Rabu (6/11).

Baca Juga: BCA akan suntik modal Rp 700 miliar ke Bank Royal

Alasannya dipaparkan Jahja, misalnya dari segi jaringan cabang bank kecil sejatinya pasti berdekatan dengan cabang bank besar. Kemudian ada soal simpanan nasabah, bank-bank kecil disebut Jahja biasanya memberikan bunga simpanan yang lebih tinggi.

Sehingga jika nasabah tersebut diakuisisi menjadi nasabah bank besar yang bunga simpanan lebih kecil, mereka akan menarik dananya.

Pun dari segi kredit, pemberian kredit di bank kecil biasanya lebih longgar dibandingkan bank besar. Saat diakuisisi dan mesti menerapkan standar pemberian kredit bank besar, para debitur juga berpotensi hilang.

Baca Juga: Pahala Mansury Calon Dirut Bank BTN, Sulaiman & Royke Bersaing di Bank Mandiri

"Akhirnya banyak bank yang membeli bank kosong. Kecuali memang bank butuh bank khusus, misalnya untuk mengembangkan bisnis digital, atau wealth management. Namun secara efisiensi, sebagai bank besar tak ada sesuatu yang menguntungkan dari konsolidasi," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×