CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Bos BSI (BRIS) Proyeksikan Laba Tahun Ini Bisa Tumbuh hingga 35%


Kamis, 25 Agustus 2022 / 19:25 WIB
Bos BSI (BRIS) Proyeksikan Laba Tahun Ini Bisa Tumbuh hingga 35%
ILUSTRASI. Karyawan Bank Syariah Indonesia (BSI) melayani nasabah saat bertransaksi di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Daud Beureueh, Banda Aceh, Aceh, Jumat (21/1/2022). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) optimis kinerja bisa berlanjut hingga penghujung tahun. Direktur Direktur Utama BSI Hery Gunardi memproyeksi laba bersih yang naik dobel digit secara kuartalan akan terus berlangsung. 

“Proyeksi pertumbuhan laba di 2022 akan bertahan di angka di kisaran 30% hingga 35% dibandingkan tahun lalu. Berbagai faktor pendukung pencapaiannya, datang dari margin asset dan fee based income,” ujar Herry secara virtual pada Kamis (25/8). 

Guna mengoptimalkan aset, bank bersandi saham BRIS ini akan melanjutkan ekspansi pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan proyeksi pertumbuhan di atas 12% hingga akhir tahun. Selain itu, BSI akan melakukan perbaikan kualitas pembiayaan hingga non performing finacning (npf) akan ditekan hingga level 2,75%. 

“Lalu, perbaikan asset liabilities dengan memacu dana murah, caranya dengan tabungan waidah sebagai salah satu inisiatif yang dilakukan ke depan. Sehingga, saat ini CASA ratio BSI sudah 60%. Seiring kenaikan giro dari dampak perbaikan cash management system dan virtual account yang kita miliki,” jelasnya. 

Baca Juga: Ini Perkembangan Transaksi BI-Fast di Perbankan

Selain itu, BSI juga akan memacu pendapatan berbasis komisi atau fee based income melalui optimalisasi dari digitalisasi. Juga dari produk lainnya seperti gadai yang telah memiliki portofolio senilai Rp 5 triliun dengan kulitasnya NPF hampir 0%. 

Fee based income juga datang dari dari treasury dari transaksi surat berharga. Kemudian, melalui recovery dari pembiayaan, dimana portofolio yang bermasalah yang sudah kita hapus buku, baik itu di-balanced maupun non balancaned itu akan kita kejar terus. Sehingga 2022, fee based  bisa tumbuh di atas 20%,” tutur Hery. 

Asal tahu saja, BSI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih  41,31% year on year (yoy) per Juni 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×