Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rencana Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (BPD Jateng) melangkah ke Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III mulai menunjukan kemajuan. Hal itu terutama terlihat dari sisi permodalan yang tidak bergantung pada suntikan modal pemerintah daerah (Pemda).
“Justru dana non Pemda saat ini jadi mayoritas dengan porsi sekitar 55, lalu 45% dana Pemda. Tahun ini, kami menuju 60% porsi dana non Pemda dan 40% dana Pemda,” ujar Direktur Utama BPD Jateng Supriyanto, Senin (23/5).
Porsi Pemda dikurangi lantaran kebutuhan permodalan BPD jateng sangat dinamis, jadi pihaknya tidak bisa menggantungkan modal secara organik. Guna memperkuat permodalannya, pada tahun ini BPD Jateng berencana mengeluarkan obligasi subordinasi sebesar Rp 500 miliar. Ini merupakan kelanjutan dari obligasi subordinasi yang pada tahun lalu telah di terbitkan sebesar Rp 500 miliar.
“Tahun ini ada rencana tapi kita masih mempertimbangkan hingga kuartal II untuk melihat perkembangan suku bunganya,” jelas Supriyanto.
Sementara di luar obligasi, BPD Jateng juga tengah melakukan revaluasi aset guna memanfaatkan pengampunan pajak sebesar 4%. “Kita ingin mecoba memanfaatkan itu. Sekarang kita sudah on going process,” ujarnya.
Dengan demikian, ia percaya diri pada akhir tahun ini bisa melangkah ke BUKU III dengan tambahan modal sebesar Rp 1,5 triliun hingga Rp 1,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
