Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Masih sedikit Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang melantai di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, yang sudah tercatat di bursa baru PT Bank Jabar Banten Tbk dengan kode emiten BJBR.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, proses pelepasan saham BPD ke publik alias initial pulic offering (IPO) masih terkendala banyaknya pemegang saham BPD.
Selain itu, dana yang diperlukan BPD untuk melakukan ekspansi belum besar, lantaran masih mendapatkan suntikan dana yang besar dari pemerintah daerah. “Mestinya dengan adanya sokongan dari pemerintah daerah, cukup kuat permodalannya. Sehigga kebutuhan IPO tidak begitu dominan,” papar Samsul, Jumat (1/4).
Menurut samsul, tujuan BPD untuk melepas saham ke publik yakni untuk menerapkan prinsip good corporate governance (GCG), pengawasan atau monitoring, dan juga disclosure. “Itu merupakan faktor utama BUMD untuk IPO. Berbeda dengan BUMD infrastruktur yang memang memang butuh dana besar untuk ekspansi,” tuturnya.
Sejauh ini, BPD lebih banyak memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif penambahan permodalan dalam bentuk penerbitan obligasi. Pembiayaan tersebut umumnya digunakan untuk penyaluran kredit.
Sebelumnya, BPD DKI alias Bank DKI menyatakan belum akan melakukan IPO pada tahun ini. Pasalnya, direksi Bank DKI masih mengkaji alternatif pendanaan baik melalui IPO atau strategic partnership.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News