kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPJS Klaim Tidak Lagi Punya Utang ke RSCM


Rabu, 19 Juli 2023 / 06:40 WIB
BPJS Klaim Tidak Lagi Punya Utang ke RSCM
ILUSTRASI. Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron Mukti.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengaku pada tahun 2020 memiliki utang klaim sekitar Rp 600 miliar ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan telah dilunasi sejak tahun 2021.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan, di tahun 2020 aset neto Dana Jaminan Sosial (DJS) BPJS Kesehatan dalam posisi defisit sebesar Rp 5,69 triliun, sehingga sebagian klaim yang diajukan rumah sakit tak terbayarkan.

“BPJS waktu itu (tahun 2020) punya utang (ke RSCM) sekitar Rp 500 - Rp 600 miliar, jadi banyak sekali sehingga kesulitan,” ujarnya dalam Public Expose BPJS Kesehatan di Jakarta, Selasa (18/7).

Baca Juga: Ada Kemungkinan Iuran BPJS Kesehatan Naik Setelah Juli 2025

Ghufron menegaskan bahwa pihaknya kini tak lagi memiliki utang klaim kepada RSCM maupun rumah sakit lainnya. Meski demikian, kata dia, bagi rumah sakit yang merasa BPJS Kesehatan memiliki tanggungan bisa segera melapor untuk segera diproses.

Adapun rata-rata klaim dibayarkan BPJS Kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) telah lebih cepat menjadi 12,3 hari kerja. Sementara untuk fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) menjadi 14,07 hari kerja.

Lebih lanjut, Ghufron mengungkapkan bahwa sejak tahun 2022 pihaknya telah memberikan uang muka pelayanan kesehatan sekitar 30% dari klaim yang dilakukan. Namun, itu diberikan kepada fasilitas kesehatan (faskes) dengan kinerja baik.

Berdasarkan catatan BPJS Kesehatan, uang muka pelayanan kesehatan itu telah dikucurkan kepada 333 faskes dengan total Rp 5,4 triliun sepanjang tahun 2022.

Sementara itu, Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti menuturkan, uang muka yang diberikan oleh BPJS Kesehatan terbilang sangat membantu pihaknya dalam menjalankan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Bayarkan Klaim Rp 113,47 Triliun Sepanjang Tahun 2022

“BPJS Kesehatan memberikan kemudahan dengan diberikannya uang muka kepada RSCM atau rumah sakit yang lain sebagai providernya, maka operasional kita jadi lebih mudah,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×