Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.
JAKARTA. Pencairan duit klaim kreditur NV De Indonesische Overzeese Bank alias Bank Indover baru akan dibayar pertengahan Maret tahun ini. Tapi, beberapa kreditur sudah mulai berencana memanfaatkan duit tersebut.
Sebut saja dua dedengkot bank pelat merah, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri. Dua bank BUMN ini sudah menyiapkan pos yang akan kelimpahan berkah dari duit klaim ini.
Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengungkapkan, duit klaim yang bakal BRI terima akan menambah pundi-pundi laba bank yang fokus pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) itu. "Sejak tahun 2008, kami sudah hapus buku tagihan Indover. Jadi, kalau ada pengembalian, akan menambah laba operasional kami," ujarnya kepada KONTAN, kemarin.
Sementara, Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo berharap dana dari hasil recovery aset Indover itu bisa cair secepatnya. "Biar kami bisa segera menggunakannya untuk kepentingan bisnis," ujarnya.
Menurut jadwal, untuk tahap awal pengembalian klaim kreditur Indover mencapai 47%. Kurator menjanjikan seluruh pembayaran klaim bisa rampung pada akhir 2010.
Soal tingkat recovery yang hanya 47%, baik Sofyan maupun Agus mengaku tidak keberatan. Bahkan Sofyan menilai, tingkat pengembalian awal sebesar itu layak diapresiasi. Apalagi, kalau ternyata tingkat pengembalian total mencapai 88%. "Ini jauh lebih baik dari tingkat pengembalian BPPN dulu," jelasnya.
Toh, Agus tetap berharap selain cepat dicairkan, pengembalian dana tersebut bisa utuh. Dana Mandiri yang nyangkut di Mandiri mencapai US$ 31 juta. Sedangkan duit BRI sebesar Rp 600 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News