Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemampuan bank-bank besar mencetak laba semakin tinggi setelah sempat tertekan dalam di awal-awal pandemi Covid-19. Itu tercermin dari Return on Equity (RoE) atau perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri.
Rasio RoE ini merupakan indikator yang sangat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya mencatatkan RoE di level 17,2% pada kuartal I 2022. Ini naik dari kuartal I 2021 yang hanya tercatat 12,06%.
Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI menjelaskan, peningkatan RoE BRI yang tinggi tak lepas dari pertumbuhan pesat laba bersih perseroan di tiga bulan pertama tahun ini yakni sebesar 78,1% secara YoY.
Baca Juga: Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Hadirkan e-Money Co-branding Bank Banten
Hingga akhir tahun, bank pelat merah ini menargetkan RoE terjaga di kisaran 16%-17%. BRI telah menyiapkan 4 strategi utama yang dalam upaya menjaga profitabilitas tersebut.
"Strategi tersebut diantaranya yakni tumbuh secara selektif, menjaga kualitas portofolio kredit yang disalurkan, fokus pada pinjaman dengan yield tinggi yakni segmen mikro dan consumer, serta efisiensi melalui peningkatan dana murah," jelas Aestika pada KONTAN, Rabu (18/5).
Adapun target jangka panjang, BRI menargetkan rasio laba bersih terhadap modalnya bisa mencapai 19% pada tahun 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News