Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan penyaluran kredit ekspor sampai akhir tahun bisa mencapai double digit. Bank berkode saham BBRI ini mengatakan untuk kredit ekspor sebagian besar masuk ke sektor komersial.
Menurut Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga, pertumbuhan kredit ekspor diharapkan bisa tumbuh sejalan dengan pertumbuhan kredit komersial. Sebagai informasi, sampai kuartal I-2016 tercatat pertumbuhan kredit komersial BRI baru sebesar 6,68% menjadi Rp 106,9 triliun.
“Kami harapkan akhir tahun, kredit ekspor bisa double digit, namun kami juga memastikan bahwa dengan adanya fluktuasi nilai tukar, kualitas kredit disektor ini juga relatif bagus,” ujar Hari kepada KONTAN, Jumat, (27/5).
Sebagai informasi, untuk rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) sektor komersial BRI adalah sebesar 4,13% atau naik 3,78% yoy dari kuartal 1 2015. Menurut Hari, beberapa sektor yang mendukung penyaluran kredit di sektor transaksi ekspor ini adalah sawit dan barang konsumer.
Berdasarkan data OJK, pada tiga bulan pertama 2016, realisasi penyaluran kredit ekspor perbankan sebesar Rp 90,5 triliun. Nilai ini naik 5,63% dibandingkan kuartal 1 2015 lalu.
Kualitas kredit ekspor juga mengalami perbaikan. Tercatat NPL kredit ekspor pada Maret 2016 adalah 2,12% atau turun 118,73 bps secara yoy. Penurunan NPL pada kuartal 1 2016 ini berbanding terbalik dengan kenaikan kredit bermasalah pada kuartal 1 2015 lalu sebesar 103,57% yoy atau 3,31%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
